TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKSP Migas) dinilai melanggengkan inefisiensi lembaga yang digantikannya, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Salah satu contoh sederhana, kata sumber Tempo di salah satu perusahaan migas, SKSP Migas mendukung acara bertajuk Forum Komunikasi Kehumasan di Nusa Dua, Bali, pada 4-8 Desember, yang bisa menambah biaya kontraktor.
Dalam surat tertanggal 21 November lalu, SKSP Migas mengimbau pimpinan kontraktor berpartisipasi dalam acara yang dipungut biaya Rp 7,5 juta per peserta tersebut. Surat yang diteken Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas SKSP Migas, Hadi Prasetyo, itu mengacu kepada surat Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas pada 9 November lalu tentang penyelenggaraan Rapat Kerja Kehumasan BP Migas-KKKS 2012.
Hadi juga mengutip arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus Kepala SKSP Migas, Jero Wacik, yang menyatakan kegiatan kehumasan menjadi semakin penting dan strategis dalam menentukan arah industri hulu migas. “Ini modus lama cara paling sederhana inefisiensi di BP Migas, malah dilanjutkan. Duit yang kami bayar akan membebani cost recovery,” kata sumber Tempo yang enggan disebutkan nama dan perusahaannya. “Apalagi penyelenggara minta sponsor yang besar nilainya.”
Dalam situs fkkconference.com, Forum Komunikasi Kehumasan menunjuk Quad Mice Management sebagai penyelenggara acara yang akan digelar di hotel bintang lima ini. Peserta juga diwajibkan menambah biaya pendaftaran Rp 2,5 juta per orang jika ingin mengikuti sesi golf bersama. “Bayangkan jika setiap kontraktor mengirim tiga sampai lima orang bagian komunikasi, CSR, atau hubungan kelembagaan,” ujar sumber tadi.
Biaya sponsor tunggal untuk kelas platinum sebesar US$ 15 ribu atau sekitar Rp 140 juta. Sponsor kelas gold diminta mendanai US$ 10 ribu, kelas silver US$ 7.500, dan bronze US$ 5.000.
Uniknya, merujuk susunan acara, rapat kerja nasional Forum Komunikasi Kehumasan yang semula menjadi agenda utama kegiatan ini justru baru dilakukan pada hari keempat selama kurang dari tiga jam. Adapun sebagian besar acaranya diisi seminar yang membahas strategi komunikasi hingga politik industri migas. “Ini pemborosan. Kami jengah selalu dituduh tak efisien,” katanya. “Padahal, kalau seperti ini tak mungkin kontraktor menolak ikut serta.”
Hingga berita ini diturunkan, Tempo belum memperoleh konfirmasi dari Kepala SKSP Migas sekaligus Menteri ESDM, Jero Wacik. Begitu pula Quad Mice sebagai event organizer.
AGOENG WIJAYA
Baca juga:
Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?
Pengganti BP Migas Hemat Rp 60 Miliar per Tahun
Revisi UU Migas Diminta Fokus pada Bentuk Lembaga
SKSP Jabanusa Pastikan Industri Hulu Migas Aman
Dahlan Iskan Larang Pertamina Gantikan BP Migas