TEMPO.CO , Akutan -- Entah apa yang dipikirkan pengelola Kota Akutan di Kepulauan Krenitzin, Alaska, Amerika Serikat. Mereka membangun bandara senilai US$ 75,5 juta (Rp 728,6 miliar) dan pelabuhan senilai US$ 29 juta (Rp 279,9 miliar), padahal tak ada jalan yang menghubungkan kota tersebut.
Kota Akutan dihuni 1.027 pekerja dan hanya 75 orang di antaranya merupakan penghuni tetap. Di wilayah dengan luas total 49 kilometer persegi ini hanya ada lima buah perahu. "Setengahnya punya saya pribadi,” kata Wali Kota Akutan, Joseph Bereskin, kepada KUBC. Ia mengatakan mendukung pembangunan kedua fasilitas itu dan berharap populasi bisa bertambah saat jalan benar-benar dibangun.
Sebenarnya pernah ada rencana untuk membangun jalan penghubung. Namun, Jacob Stepetin, anggota dewan kota, mengatakan mereka tidak mendapat dukungan dari pemerintah Negara Bagian Alaska. Selain soal jalan, Kota Akutan kesulitan listrik, air bersih, dan kapal.
Saat ini warga harus menempuh jarak 6 mil dengan menggunakan perahu untuk menuju bandara yang ada di pulau lain. Kabarnya, belum ada perusahaan penerbangan yang berminat membuka jalur ke Akutan.
YAHOO!NEWS | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Kartu Pos Tiba 70 Tahun Kemudian
Kuburan Yasser Arafat Mulai Digali
Militan Somalia Kuasai Perbatasan Kenya
Jet Suriah Bombardir Markas Pemberontak
Bangladesh Berkabung Seusai Kebakaran Pabrik Garmen