TEMPO.CO, Puncak - Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2012 masih jauh dari target. Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo, menyatakan hingga 5 Desember 2012, baru 59.112 unit rumah yang dibiayai lewat skema ini. Ini berarti pencapaian program baru 44,4 persen dari target penyaluran untuk 133.000 unit rumah.
"Berdasarkan evaluasi kami terhadap perkembangan di lapangan dan bank, realisasi penyaluran tahun ini sekitar 80.000 unit," kata Sri Hartoyo dalam Media Gathering Pencapaian, Evaluasi, dan Proyeksi Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat di Puncak, Jawa Barat, Jumat, 7 Desember 2012.
Sri mengatakan, dari anggaran FLPP 2012 yang disediakan sebesar Rp 7,1 triliun, baru sebesar Rp 2,4 triliun yang diserap hingga awal Desember 2012. Namun, dia memperkirakan sampai akhir tahun, anggaran yang diserap bisa mencapai Rp 3,5 triliun.
Sri Hartoyo mengatakan penyaluran FLPP masih terkendala beberapa hal seperti daya beli masyarakat yang masih terbatas. Salah satu kendala yang ditemukan adalah masalah uang muka yang dirasakan masih memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
Kenaikan harga rumah yang terus terjadi dari tahun ke tahun karena kenaikan harga bahan bangunan, harga tanah, dan ongkos pembangunan lainnya tak bisa diimbangi oleh kenaikan pendapatan masyarakat. "Meskipun ada berbagai kebijakan bantuan pembiayaan, dan hanya ditetapkan 10 persen, ini masih dianggap terlalu besar oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang penghasilannya dibatasi maksimal Rp 3,5 juta per bulan," kata Sri.
Kendala lain yang menghambat penyaluran FLPP tahun ini adalah ketidakpastian regulasi di bidang perumahan. Sebelumnya, UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman menetapkan ukuran minimal rumah yang dibiayai adalah tipe 36.
"Ada dinamika regulasi. Suplai, demand, dan pembiayaan yang dinamis. Setelah ada keputusan MK yang sangat substansial, penjualan baru terkatrol," kata Sri Hartoyo.
Meskipun demikian, Sri Hartoyo optimistis penyaluran FLPP pada 2013 bisa meningkat. Sri mengatakan, tanpa upaya tambahan, penyaluran FLPP pada 2013 bisa mencapai 180.000 unit.
"Saya optimistis pada kuartal kedua 2012 penyaluran FLPP sudah mencapai 100.000 unit rumah. Pengembang juga saya lihat bersemangat menyediakan pasokan," Sri mengatakan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, pada 2013 ditargetkan penyaluran FLPP untuk 350.000 unit. Pada APBN 2013 disediakan dana Rp 2,7 triliun untuk menyalurkan FLPP. Namun, Sri mengatakan, anggaran sisa 2012 sebesar Rp 3,6 triliun yang bisa ditarik pada 2013. "Jadi tahun depan ada dana Rp 6,3 triliun yang bisa dimanfaatkan," kata Sri.
Pemerintah menargetkan pada periode 2010 sampai 2014 sebanyak 1,35 juta unit rumah bisa dibiayai dengan skema ini. Sejak diluncurkan pada 2010, sudah terdapat 176.663 unit rumah yang dibiayai, dengan total dana yang disalurkan Rp 6,61 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Lainnya:
Pembatasan Ganjil-Genap Gantikan Sistem 3 in 1?
Bupati Aceng Mangkir dari Pemeriksaan Polisi
Basuki ''Ahok'' Tantang DPRD Rapat Terbuka
K-Pop Attack di World Music Awards 2012
Kim Kardashian Jualan Baju di Jakarta