TEMPO.CO, Surakarta - Kepolisian Resor Surakarta, dibantu personel Tentara Nasional Indonesia, menyisir gereja rawan gangguan keamanan kategori I di Solo, Senin, 24 Desember 2012.
Penyisiran dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menjelang perayaan Natal, Selasa, 25 Desember.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Ajun Komisaris Sis Raniwati, mengatakan, ada 16 gereja di Surakarta yang masuk kategori rawan terjadi gangguan keamanan.
"Kami mengecek kondisi keamanan gereja," ujarnya, Senin, 24 Desember 2012. Aparat keamanan melakukan pemeriksaan menyeluruh di beberapa gereja.
Lokasi yang diperiksa seperti altar, toilet, kantor pengelola, taman, bahkan tiap sudut gereja juga tidak lepas dari pengawasan.
Tiap gereja rawan kategori I juga dilengkapi alat pendeteksi benda metal dan kaca khusus untuk melihat bagian bawah mobil.
Gereja rawan kategori I yang diperiksa antara lain Gereja Kristen Jawa Margoyudan, Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, dan Gereja El Sadday. Di Surakarta, ada 142 gereja.
Salah seorang pengurus GBIS Kepunton, Widyo, mengatakan, jemaah tidak ada yang trauma dengan peristiwa tahun lalu.
Pada akhir September 2011, seorang pelaku bom bunuh diri bernama Ahmad Yosepa Hayat meledakkan diri di depan pintu masuk gereja saat jemaat pulang seusai mengikuti kebaktian.
"Sudah tidak ada yang trauma. Semuanya berjalan seperti biasa," katanya. Apalagi pihak keamanan melakukan penyisiran di gereja untuk memastikan tidak ada ancaman teror.
Untuk menjaga keamanan, pihak gereja sudah memasang alat pendeteksi benda metal.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terkait:
Ratu Inggris Sampaikan Pesan Natal 3 Dimensi
Jelang Misa, Gereja di Jakarta Utara Disisir Gegana
Pemda Manado Ucapkan Selamat Natal dari Dasar Laut
Urai Antrean Panjang, ASDP Ketapang Tambah 3 Kapal
Antrean Mobil di Ketapang Capai 15 Kilometer