TEMPO.CO , Jakarta: Anak-anak dan remaja obesitas kemungkinan beresiko terkena multiple sclerosis (MS), penyakit radang karena selubung mielin lemak di sekitar otak dan sumsum tulang belakang rusak. Dalam studi baru-baru ini, perempuan yang sangat gemuk hampir empat kali lebih mungkin didiagnosis terkena MS dibandingkan dengan gadis dengan berat badan normal.
Orang-orang dengan MS ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf sumsum tulang belakang dan otak. Akibatnya, korban akan merasakan gejala seperti mati rasa, kehilangan keseimbangan, kelemahan fisik, dan tremor. MS jarang terjadi pada anak-anak meskipun mereka dapat juga mengalami gejala tidak khas dari MS, yaitu kejang atau kelesuan.
"Studi kami menunjukkan bahwa orang tua dari anak perempuan dan remaja obesitas seringkali menemukan gejala seperti kesemutan dan mati rasa atau tungkai lemah," kata peneliti Dr. Annette Langer-Gould, Kaiser Permanente Southern California Department of Research & Evaluation di Pasadena, California. Namun, penelitian ini hanya menemukan hubungan. Dan, tidak dapat membuktikan bahwa obesitas menyebabkan MS.
Bisa jadi kondisi itu terjadi karena mereka mengalami kesulitan berolah raga. Tetapi jika memang ada hubungan sebab-akibat, peneliti berharap untuk melihat hubungan yang sama pada anak perempuan dan anak laki-laki di mana dalam studi ini tidak ditemukan.
Dalam prosesnya, peneliti menganalisis 75 anak-anak dan remaja usia 2 hingga 18 tahun yang didiagnosis dengan MS pediatrik. Kemudian, membandingkannya dengan lebih dari 913 ribu anak-anak dan remaja yang tidak memiliki MS.
Obesitas memang dikenal meningkatkan peradangan dalam tubuh yang memungkinkan terkena MS. Hormon wanita, estrogen juga meningkat saat peradangan. Dan, bersama-sama faktor inflamasi lainnya yang dilepaskan dari sel-sel lemak maka bisa mempercepat MS. Keterlibatan estrogen inilah yang mungkin menjelaskan mengapa hubungan tersebut hanya terlihat pada anak perempuan.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Terpopuler:
Resep Obat Menyesatkan di Klinik Tradisional Cina
Studi: Banyak Nonton TV, Kualitas Sperma Buruk
Nyuci dan Nyapu Sama Dengan Olahraga
Susu dan Yoghurt Baik untuk Orang Paruh Baya
Cegah Diabetes dengan Pola Hidup Alami
Mual Trimester Dua, Bisa Lahirkan Bayi Kecil
Main Video Game Lebih Baik dari Nonton TV
Jadi Vegetarian Turunkan Risiko Penyakit Jantung