TEMPO.CO, Chicago -Pengidap penyakit Alzheimer di Amerika diprediksi melonjak tajam. Sebuah laporan yang didanai pemerintah Amerika mengatakan pengidap Alzheimer di Amerika akan mencapai hampir tiga kali lipat pada 2050. (Baca juga: Gen Penyebab Alzheimer)
Jumlah pengidap Alzheimer akan meningkat dari sekitar lima juta orang pada saat ini menjadi 13,8 juta orang pada 2050. "Kami perlu melakukan koordinasi menghadapi epidemi ini," kata kepala peneliti Jennifer Weuve, yang juga asisten profesor kedokteran Rush Institute for Healthy Aging, Chicago, sebagaimana dilansir USA Today, Rabu 6 Februari 2013.
Alzheimer penyakit degeneratif pada otak yang membuat terjadinya penurunnya fungsi kognitif, menghapus kepribadian, dan bahkan membuat seseorang jadi sulit untuk mengerjakan pekerjaan mudah, seperti memakai baju dan mandi. (Baca juga: Pengidap Diabetes Berisiko Alzheimer)
Dalam laporan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Neurology tersebut, peneliti menganalisa informasi dari 10.802 warga Chicago. Penelitian dilakukan dari 1993 hingga 2011. Para partisipan yang berusia 65 tahun ke atas tersebut diwawancarai dan dinilai terhadap penyakit demensia setiap tiga tahun. Umur, ras, dan tingkat pendidikan juga menjadi faktor dalam penelitian.
Hasilnya, proyeksi jumlah pengidap Alzheimer yang didapat mirip dengan studi yang dilakukan 10 tahun lalu. Bedanya, penelitian terakhir memasukan data baru dari hasil sensus 2010 tentantg tingkat kematian dan tingkat populasi di masa mendatang.
"Jumlah ini lebih kredibel karena peneliti memasukan data sensus baru," kata Dallas Anderson, direktur studi populasi dan epidemiologi penyekit Alzheimer pada National Institute on Aging. "Jika Anda mengenal seseorang yang mempunyai penyakit Alzheimer saat ini, Anda tahu betapa mengerikannya proyeksi ini untuk bangsa," lanjut dia.
USA TODAY I AMIRULLAH
Berita terpopuler:
Daging Impor, Luthfi-Suswono Bertemu Bos Indoguna
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
KPK: Ahmad Fathanah Operator Penerima Suap
KPK Pastikan Maharani Ditangkap Di Kamar
Indonesia Disebut Terlibat Program Rahasia CIA