TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Dwipayana, mengatakan, Partai Demokrat tidak cukup memiliki figur yang pantas menjadi pengganti Ketua Umum Anas Urbaningrum. “Satu-satunya yang cukup berkompeten adalah Marzuki Alie,” ujarnya, Sabtu, 9 Februari 2013.
Dia mengatakan, Marzuki, yang juga Ketua DPR, jelas masuk ke dalam fraksi Cikeas atau pendukung Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. “Suka atau tidak suka dengan Marzuki Alie, jelas dia juga memiliki kepentingan,” kata Ari.
Ia menyebut istilah shadow player bagi sosok Marzuki di Demokrat. “Kalaupun tokoh lain, kemungkinannya Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Demokrat). Tetapi dia belum diproyeksikan sebagai ketua umum,” ucap Ari.
Namun Ari tidak yakin adanya perubahan di kepengurusan Demokrat bisa menyelamatkan partai berlambang Mercy itu. “Citra Demokrat sudah telanjur jatuh,” kata dia.
Semalam, Jumat, 8 Februari 2013, SBY menyatakan mengambil alih Demokrat. Pengambilalihan ini terkait dengan permasalahan yang membelit partai, salah satunya adalah dugaan keterlibatan Anas dalam kasus korupsi di Hambalang. SBY pun meminta agar Anas berkonsentrasi kepada proses hukum.
Anas hampir pasti ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menerima aliran dana dari proyek sarana pendidikan dan olahraga di Hambalang, Kabupaten Bogor. Aliran dana yang diterimanya diduga digunakan untuk membeli mobil bermerek Toyota Harrier.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lain:
Akbar Tanjung Sindir SBY dalam Rapat Golkar
Hilmi Sempat Tak Mau Jadi Ketua Majelis Syuro PKS
Kubu Pragmatis Dinilai Picu Demoralisasi Kader PKS
Kasus Suap Daging Impor Bukan Skandal Perdana PKS