TEMPO.CO, Jakarta - Tempat ini punya sejarah tersendiri sehingga menjadi lokasi yang dikeramatkan sejumlah orang. Setiap pengunjung punya kebiasaan atau aturan khusus jika ingin datang ke tempat ini.
Mengutip laporan Travelounge, setidaknya ada tiga tempat keramat yang bisa Anda kunjungi. Berikut ulasannya:
1. Wisata Kliwonan
Data Dinas Pariwisata Kota Cirebon, malam Jumat Kliwon merupakan puncak kunjungan wisata ke Cirebon setiap 10 hari sekali.
Pada hari itu, sekitar 21-24 ribu wisatawan tambahan datang ke Cirebon, dari rata-rata 9-12 ribu orang perhari. Kenapa malam Jumat Kliwon?
Ternyata sebagian besar turis domestik datang untuk berziarah ke berbagai makan, bertapa di sejumah lokasi keramat, bermedikasi, mengunjungi dukun, atau mencari pesugihan di berbaga petilasan kuno.
Malam Jumat Kliwon dipercaya sebagai hari baik, suci, dan keramat dalam kosmologi Jawa tradisional, di mana komunikasi spiritual antara manusia dan Tuhan bisa berlangsung dengan cepat.
Selain Jumat Kliwon, hari favorit turis adalah Selasa Kliwon. Orang datang di malam hari dan tidak tidur sepanjang malam selama beberapa hari.
Kompleks malam Sunan Gunung Jati, kompleks Makam Kasepuhan dan Kanoman Cirebon, serta Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Alun-alun Cirebon kerap menjadi tujuan wisata spiritual ini.
Selain itu, tempat yang biasa dikunjungi adalah Masjid Meran Panjunan, Petilasan Sunan Kalijaga, Wisata Plangon, Situs Kejawan, Makam Syekh Siti Jenar, dan SItus Makam Syekh Maghribi.
2. Kota Suci Lhasa
Lhasa, ibu kota Tibet, adalah kota yang tidak pernah sepi dari peziarah. Sebab merupakan pusat Buddhisme Tibet sekaligus etalasi pencapaian peradaban mereka.
Ribuan penduduk lokal datang ke Lhasa setiap hari untuk beribadah dan berdoa. Mereka berjalan merangkak, bersujud takzim dengan kerendahan hati yang dalam setiap setelah dua kali melangkah, dan terharu sedih sewaktu memasuki tanah Lhasa.
Dua tempat yang wajib dikunjungi: Istana Potala dan Biara Jokhang. Istana Potala adalah istana suci bagi setiap orang Tibet. Istana 13 lantai dengan 999 kamar ini jauh lebih medah daripada Istana Kota Terlarang di Beijing. Dibangun di atas tebing curam, istana ini merupakan peninggalan abad ke-7. Sebagai ritual untuk memberi penghormatan, ribuan penduduk Tibet berjalan merangkak sejak memasuki halaman luar istana.
Sedangkan Biara Jokhang merupakan pusat spiritualisme Tibet, yang telah berdiri sejak abad ke-6. Biara ini dibangun oleh Dalai Lama. Diperlukan kerendahan hati saat berada di sekitar biara ini. Setiap niat baik dipercaya segera terwujud selepas mengunjungi zona suci ini.
3. Bukit Salib
Lebih dari 100 ribu salib terkumpul di sebuah bukit. Jadilah bukit yang berlokasi di Kryziu Kalnas, Siauliai, Lituania, ini menjelma menjadi tempat ziarah keramat umat Katolik.
Pertama kali berdiri pada abad ke-14, bukit salib ini memiliki sejarah panjang. Ribuan turis mendatanginya setiap tahun, permasuk Paus Paulus II pada 1993.
Awalnya, pada abad ke-14, Kota Siauliai dikuasi penjajak Ksatria Teutonik. Penduduk membangun salib di bukit sebagai simbol perlawanan secara damai, sekaligus sebagai penghomatan kepada para korban penjajahan.
Salib itu memiliki beragam ukuran. Ada yang panjangnya tiga meter, ada pula yang lebih besar dan bisa dikalungi sejumlah rosario. Pada 1831-1863, ketika terjadi pemberontakan petani, ratusan salib dibangun sebagai simbol perlawanan.
Dalam Perang Dunia II, Rusia, yang menguasai Lituania, berusaha meratakan bukit dan melindasnya dengan traktor. Namun penduduk setempat tetap berziarah ke sana, sehingga tempat itu kian terkenal sebagai bukit suci umat Katolik. Dia yang dipanjatkan di sini dipercaya akan terkabul.
TRAVELOUNGE
Berita terpopuler lainnya:
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
Pendiri Demokrat Tuduh SBY Melanggar AD/ART
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Anas Sudah Tahu Keputusan SBY Sejak Sepekan Lalu
Anas Berpesan Pada Kader HMI
Anas: Saya Masih Ketua Umum Demokrat
Akbar Tanjung Sindir SBY dalam Rapat Golkar