TEMPO.CO, Jakarta - Sopir angkutan kota U-10 dengan rute Tanah Pasir-Sunter, Jamal, 37 tahun, mengaku merasa bersalah setelah mengetahui penumpangnya, Annisa Azwar, 20 tahun, tewas. Annisa meninggal beberapa hari setelah meloncat dari angkot yang dikendarai Jamal. Ia meloncat di kawasan Jembatan Lima dan mengalami pendarahan di kepala.
"Saya merasa bersalah, Mas. Salah saya juga mengambil jalur flyover, bukan jalur bawah. Mungkin itu bikin dia (Annisa) takut hingga akhirnya loncat," ujar Jamal dari balik jeruji kepada Tempo, Senin, 11 Februari 2013. (Baca: Kenapa Sopir Angkot Ajak Annisa Putar-putar)
Selain merasa bersalah, Jamal juga mengaku sedih karena dirinya dianggap hendak menculik Annisa. Padahal, kata dia, ia sama sekali tak ada niatan menculik Annisa. "Saya sama sekali enggak ada niat menculik, sama sekali enggak ada. Fokus saya saat itu hanya ngejar setoran," ujar Jamal terisak. (Baca: Sopir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI dan Loncat dari Angkot, Keluarga Sangkal Annisa Paranoid)
Jamal mengaku hanya bisa pasrah. Ia bisa mengerti kalau pihak keluarga marah kepadanya, tapi ia menegaskan tak ada niatan jahat kepada Annisa. "Itu juga karena mereka mungkin masih emosi dan syok karena ditinggal anak mereka. Saya mengerti kalau saya disalahkan. Saya sendiri juga merasa bersalah," ujar Jamal.
Jamal mengaku sudah bertemu dengan keluarga Annisa saat di Rumah Sakit Atma Jaya Pluit. Di sana, Jamal mengaku dimarahi keluarga Annisa. "Saya bertemu dengan pamannya, orangnya emosi saat itu. Saya bisa apa?" (Baca: Sopir Angkot Bawa Mahasiswa Annisa ke Rumah Sakit)
Jamal saat ini ditahan di sel kantor Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Barat. Sel itu berukuran kurang-lebih 3 x 3 meter. Di dalamnya, ia ditemani seorang tahanan lain. Jamal, yang saat itu mengenakan celana jins, kaos cokelat, dan topi kupluk, mengatakan, dirinya tak dijenguk siapa pun. Ia mengaku tak punya istri setelah bercerai dan juga belum dikaruniai anak. "Saya sendirian."
Saat peristiwa itu, Annisa dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya pada pukul 16.00 hingga pukul 16.00 keesokan harinya. (Baca: Penanganan Annisa Selama di Rumah Sakit Atma Jaya) Kemudian, Annisa dipindahkan ke Rumah Sakit Koja pada Kamis. Selama dirawat, Annisa mengeluh sakit di bagian kepala sebelah kanan akibat benturan cukup keras mengenai aspal jalan. Annisa meninggal Minggu dinihari, 10 Februari 2013.
Saat di RS Koja, keluarga mengaku merasa aneh karena Annisa dibiarkan menunggu dua jam di UGD. Setelah dari UGD, Annisa tidak diharuskan operasi dan dimasukkan ke ruang rawat inap biasa, bukan ICU. Sampai Annisa mengembuskan napas terakhir, keluarga merasa tidak mendapatkan penjelasan yang berarti tentang kondisi Annisa Azwar. (Baca: Keluarga Annisa Kecewa dengan Rumah Sakit)
ISTMAN MP | NIEKE
Berita Lainnya:
Keluarga Annisa Kecewa dengan Rumah Sakit
Kenapa Sopir Angkot Ajak Annisa Putar-putar
Sopir Angkot Bawa Mahasiswa Annisa ke Rumah Sakit
Kemenkes Investigasi Penanganan Annisa