Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya Vila Ilegal, Ini Jawaban Rizal Mallarangeng

Editor

Yuliawati

image-gnews
Rizal Malarangeng. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Rizal Malarangeng. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2010, Rizal Malarangeng menyerahkan lahan dan bangunannya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak ke Menteri Kehutanan. Namun setelah dua tahun berlalu, bangunan ilegal itu masih tegak berdiri dan terawat rapi. Adik Andi Mallarangeng itu juga masih sering berkunjung dan beristirahat di sana. Rizal mengakui masih mengelola vila dan lahan 9,5 hektare itu atas restu Kementerian Kehutanan. "Sambil menunggu keputusan dari pemerintah lahan itu akan diapakan, kami minta supaya diperbolehkan untuk mengelola," ujar Rizal ketika dihubungi Tempo pekan lalu.

Menurut Rizal, ia membeli lahan di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor itu pada 2004 dengan cara oper-alih lahan garap. "Saat itu lahan berupa bekas perkebunan, tidak terawat," katanya. Harga per meter lahan kala itu adalah Rp 7.500.

Selanjutnya, ia membangun vila, ladang, dan peternakan. "Saya juga menanam pohon 15 ribu pohon di sana," katanya. Namun, karena berdiri di lahan yang tidak jelas status tanahnya, bangunan vila Rizal tidak pernah memiliki IMB. "Karena itu, saya bangun semipermanen, tembok dari kayu dan bambu."

Ketika ribut-ribut tentang vila liar di Kawasan Taman Nasional pada 2010, Rizal bersama sejumlah pemilik vila lain, termasuk Ahmad Albar, Zarkasih Nur, dan Harry Capri rame-rame menyerahkan lahan dan bangunan mereka ke pemerintah. "Saya ada salahnya juga karena membeli lahan yang berstatus lahan garap dari warga," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, tampaknya langkah penyerahan vila itu tidak diikuti oleh sebagian besar pemilik vila lainnya. Sikap pemerintah juga belum jelas. Dan, sambil menunggu kejelasan sikap pemerintah, Rizal meminta izin untuk mengelola vila dan lahan tersebut. "Sudah bukan milik saya. Saya hanya mengelola saja agar tidak rusak dan pohon tidak ditebang," terangnya.

Investigasi majalah Tempo edisi Senin, 4 Maret 2013
menemukan ratusan vila berdiri di zona inti Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Keberadaan ratusan vila di area konservasi hulu Sungai Cisadane ini ditengarai sebagai salah satu penyebab banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya pada Januari lalu.

TIM INVESTIGASI TEMPO

Terpopuler:
Cuit Anas Urbaningrum Sindir Pemimpin

Video Kekerasan Densus 88, Ini Tanggapan Kapolri

Fuad Bawazier Tantang SBY Ungkap Pembocor SPT

Ahok Geleng-Geleng Lihat Rumah Pompa Cengkareng

Digebuki, Wartawati Paser TV Keguguran

Soal Anas Urbaningrum, Publik Percaya KPK

Busyro Muqoddas Mantu, Tamu Dilarang Bawa Angpau

Pemukulan Wartawati Hingga Keguguran Dikecam

Aniaya Wartawati Paser TV, Sekdes Jadi Tersangka

KPU Tetapkan Kemenangan Aher-Deddy

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

23 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

30 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

32 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

42 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

52 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

55 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.


Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

57 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua


Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

57 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun