TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius membantah konflik yang terjadi antara TNI dan polisi di Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan, disebabkan kecemburuan ekonomi. "Rasanya tidak," kata Suhardi di Jakarta, Senin, 11 Maret 2013.
Menurut Suhardi, selama ini hubungan TNI dan polisi di OKU tak ada masalah. Soal ekonomi, TNI malah mendapat tambahan gaji yang lebih besar dari polisi. "Hubungan selama ini juga baik, bahkan remunerasi lebih besar," ujar dia.
Sebelumnya, guru besar sosiologi agama Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra mengatakan, konflik yang melibatkan anggota kepolisian dan TNI terjadi lantaran adanya masalah yang tidak terselesaikan pada masa sebelumnya. "Menyangkut kepincangan posisi dan kepincangan sosial-ekonomi antara Polri dan TNI," kata Azyumardi pada Ahad lalu.
Dia mencontohkan, tidak banyak orang yang mengenal nama pimpinan di jajaran TNI saat ini. Sebaliknya, hampir semua orang mengetahui petinggi Polri. Kepincangan itu mempengaruhi kehidupan ekonomi dua aparat penegak hukum itu. Apalagi, proyek-proyek besar dalam hal keamanan dan penegakan hukum sekarang ini berada di tangan Polri. "Sementara TNI dikembalikan ke barak."
NUR ALFIYAH
Berita lainnya:
Duit Suap Djoko untuk DPR Diberikan di Parkiran
Dukungan Polri di Bawah Kemendagri Meluas
Penghafal Al Quran Bisa Masuk Fakultas Kedokteran
Bibit Waluyo Sindir Jokowi
3 Nama yang Layak Gantikan Anas Urbaningrum