TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan bahwa sikap Komisi Pemilihan Umum terkait dengan nasib Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia jelas tidak peduli terhadap putusan-putusan yang menyatakan PBB dan PKPI lolos.
"Saya ingat betul pernyataan Komisioner KPU yang akan melihat-lihat dulu dalil putusan. Itu bukti bahwa KPU congkak," kata Ray dalam diskusi di gedung Badan Pengawas Pemilu, Selasa, 12 Maret 2013.
Ray menilai, partai politik yang sekarang berada di parlemen berusaha menahan keikutsertaan PBB dan PKPI. Sebab, PBB dan PKPI bisa menggerus suara yang kini dimiliki partai politik di parlemen. "Sebelas partai politik yang gabung ke PKPI dan figur Yusril di PBB bisa membuat pemilih menjatuhkan pilihannya ke dua partai ini. Tentu partai di parlemen tak ingin itu terjadi. Cara mencegahnya adalah menggagalkan keikutsertaan dua partai itu," ujar Ray.
Hingga kini, PKPI dan Partai Bulan Bintang belum mendapatkan kejelasan dari KPU soal lolos atau tidaknya dua partai tersebut. Sebelumnya, PBB dan PKPI telah menggugat putusan KPU yang menyatakan dua partai tersebut tak layak ikut Pemilu 2014. PBB melayangkan gugatan kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, dan telah dimenangkan.
Sedangkan PKPI telah menempuh jalur gugatan melalui Badan Pengawas Pemilu. Hasilnya, Bawaslu memutuskan PKPI bisa ikut pemilu. Tapi putusan-putusan itu tak digubris KPU. Hingga kini, PBB dan PKPI belum terdaftar sebagai partai peserta pemilu. "Kalau jumlah partai tak ingin bertambah, ya buat saja undang-undang yang menyatakan tak boleh ada lebih dari 10 partai seperti yang ada sekarang," kata Ray.
MUHAMAD RIZKI
Berita Lainnya:
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Prabowo Akui Diam-diam Sering Bertemu SBY
Daud Kei Jenguk Hercules di Tahanan Polda
'Bisnis Mari Bergaul' Jadi Pintu Pencucian Uang
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap