TEMPO.CO, Sangatta - Taman Nasional Kutai site Sangkima, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur memiliki pohon ulin (eusideroxylonzwageri) terbesar sedunia. Saking besarnya, untuk memeluk pohon kayu langka ini diperlukan tujuh orang dewasa, dengan bergandengan tangan.
"Kalau jenis pohon lain mungkin ada yang lebih besar, tapi kalau pohon ulin belum ada yang lebih besar dari ini," kata Hernowo Supriyanto, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta, kepada wartawan peserta field trip jurnalis di Taman Nasional Kutai, Sabtu, 16 Maret 2013.
Diameter pohon ulin itu mencapai 2,47 meter. Usianya diperkirakan lebih dari seribu tahun. Ini diketahui berdasarkan penelitian bahwa perkembangan pohon ulin dalam setahun hanya 0,8 milimeter (1 sentimeter: 10 milimeter).
Hernowo mengatakan pertumbuhan pohon ulin sangat lambat. Kerapatan serat pada kayu adalah penyebabnya. Kayu ulin adalah salah satu kayu terkuat. Selain digunakan sebagai bahan bangunan, kayu jenis ini biasanya dipakai untuk bantalan rel kereta api.
Memiliki pohon terbesar ternyata berisiko besar pula. Hernowo dan sejumlah petugas di Balai Taman Nasional Kutai (TNK) harus setiap saat menjaganya. Sudah bukan rahasia lagi, pohon ini sangat menggiurkan bagi para penebang liar yang ada di sekitar taman nasional.
"Di Sangatta, ibu kota Kabupaten Kutai Timur, harga kayu ulin Rp 7 juta per meter kubik. Pohon itu bisa jadi puluhan meter kubik," kata dia.
Untuk memudahkan pemantauan, balai telah membuatkan akses berupa jembatan kayu sepanjang 900 meter. Jalur ini sekaligus dijadikan tracking para penggemar wisata alam. Kala berjalan menuju pohon ini, orang akan melewati jalan menanjak serta jembatan gantung yang melintasi anak Sungai Sangatta. Dengan jalur track dari papan kayu, setiap saat petugas penjaga hutan bisa mengantarkan pengunjung sekaligus memantaunya.
Menurut Hernowo, pohon raksasa ini telah dikunjungi ratusan pengunjung. Tak hanya pengunjung lokal, turis mancanegara telah mengabadikan gambar pohon raksasa yang ditemukan sejak 1993 itu.
Pohon ulin hidup di hutan hujan dataran rendah. Ulin ditemukan di Indonesia (Borneo), Malaysia, Filipina dan Thailand. Ketika menuju pohon raksasa ini, pengunjung bisa menyaksikan langsung suasana hutan hujan tropis sepanjang perjalanan. Jika beruntung, bisa melihat langsung spesies binatang khas hutan tropis yang lembap di antara rindangnya pepohonan.
Satwa yang bisa ditemui adalah orang utan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Ada juga beberapa jenis burung seperti kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris).
Melihat pohon raksasa ini mudah, karena pos Balai TNK yang berada di jalan poros Bontang-Sangatta bisa ditempuh dengan kendaraan umum. Jalurnya, dari Balikpapan ke Samarinda bisa menggunakan taksi atau bus. Dari Samarinda perjalanan bisa dilanjutkan dengan bus jurusan Sangatta.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Lainnya:
Hari Sarapan Sedunia, McDonald's Diserbu Pengunjung
Cawapres Terpopuler, Jokowi Milih Ngurus Jakarta
Bandung Tetap Jadi Tujuan Utama Turis Malaysia
Seribu Tiga di Jantung Bangkok
Gudang Cantik di Tepi Sungai Chao Phraya Bangkok