Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Danyon Armed OKU Tak Bisa Kendalikan Anak Buah  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Kondisi ruang pelayanan di Markas Polres OKU hancur berantakan pada Jumat (8/3) setelah diamuk puluhan anggota Batalyon Armed Tarik 76 / MM 14 Syailendra Martapura Kamis kemarin. TEMPO/Nurochman Arrazie
Kondisi ruang pelayanan di Markas Polres OKU hancur berantakan pada Jumat (8/3) setelah diamuk puluhan anggota Batalyon Armed Tarik 76 / MM 14 Syailendra Martapura Kamis kemarin. TEMPO/Nurochman Arrazie
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Markas Besar TNI Angkatan Darat mengakui Komandan Batalion Artileri Medan (Armed) Tarik 15 Martapura turut menjadi tersangka dalam pembakaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Mayor Ifien Anindra, sang komandan, dinilai tidak mampu mengendalikan anak buahnya ketika hendak menyerang markas Kepolisian Resor OKU.

"Seorang komandan seharusnya bisa mengendalikan dan melarang anak buahnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Rukman Ahmad kepada Tempo di Mabes AD, Selasa, 19 Maret 2013. "Ini yang tidak bisa dia (Ifien) lakukan."

Hingga kini 20 orang anggota Batalion Armed sudah menjadi tersangka dalam peristiwa pembakaran Mapolres OKU. "Mereka akan diproses secara pidana melalui Mahkamah Militer," kata Rukman. Sekitar 80 tentara membakar Markas Polres OKU, Sumatera Selatan, Kamis, 7 Maret 2013 lalu.

Rukman tak memastikan hukuman bagi para tersangka tersebut. "Ini masih berproses, tentu akan diproses sesuai dengan kesalahan masing-masing."

Selain menetapkan 20 orang tersangka, TNI AD menyebut 25 tentara lain yang terlibat dalam peristiwa ini. "Sisanya, dinyatakan hanya ikut-ikutan saja," ujar Rukman.

Berdasarkan hasil investigasi TNI, peristiwa ini dipastikan dilatarbelakangi oleh penembakan atas Prajurit Satu Heru Oktavianus oleh anggota Polantas Polres OKU, Brigadir Wijaya. "Kejadiannya berlangsung persis 40 hari setelahnya," kata Rukman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka ingin mengetahui kejelasan kasusnya. Wajar saja kan kalau saudara anda ditembak anda ingin tahu perkembangan kasusnya?," kata Rukman. TNI AD mengakui cara yang ditempuh oleh anggotanya salah. "Sehingga mereka harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar dia.

Sanksi yang dijatuhkan pada para prajurit ini, akan ditentukan melalui sidang mahkamah militer. "Kalau sudah kena kasus semacam ini, biasanya ada berbagai hukuman disiplin," kata Rukman. Biasanya hukuman tersebut bisa berupa pemangkasan remunerasi, penundaan pangkat ataupun pemecatan.

(Baca Topik Terhangat:Paus Fransiskus || Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)

SUBKHAN

Baca juga
Penembak TNI OKU Telah Diproses Secara Hukum 

TNI vs Polri, Prabowo: Anak Muda Kadang Emosional

Kondisi Enam Polisi Korban Penyerbuan TNI Membaik 

Tiga Tahanan Polres OKU Akhirnya Menyerahkan Diri

Polri Bantah Konflik Dengan TNI Soal Ekonomi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

9 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

11 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

11 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

11 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.