Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wabah Kupu-kupu Putih Serbu Pinrang  

image-gnews
ANTARA/Idhad Zakaria
ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Pinrang - Pendapatan pedagang kaki lima yang mangkal di sepanjang jalan poros Pinrang Parepare menurun akibat serangan kupu-kupu putih yang beterbangan pada malam hari sejak sepekan terakhir. "Penghasilan kami sangat menurun," kata Adi, penjual tahu isi yang mangkal di sekitar Kelurahan Benteng Sawitto, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sabtu malam, 23 Maret 2013.

Adi biasanya menggelar jualannya pukul 18.00-23.00 Wita dan mampu mengantongi penghasilan Rp 150 ribu. Akibat serbuan kupu-kupu putih tersebut, omzetnya menurun hingga Rp 50 ribu per malam. "Pembeli enggan datang karena banyak kupu-kupu putih," ujarnya. Kupu kupu tersebut menimbulkan gatal-gatal, sehingga pembeli enggan mampir.

Itu sebabnya pula, pedagang yang ada di sepanjang jalan utama itu menutup dagangan mereka lebih awal dari jadwal sebelumnya. Bahkan mereka terkadang hanya menggelar dagangan selama 2 jam, meski masih memiliki barang dagangan yang belum terjual.

Mahrin, warga Kecamatan Paleteang, mengatakan kupu-kupu ini muncul saat musim panen tiba dan jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapai jutaan. "Jika tersentuh kulit, maka menimbulkan gatal gatal," katanya.

Kupu-kupu putih itu muncul sejak awal bulan ini dan menyebar hingga ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pinrang. "Jika malam, malah hinggap di atas rumah mengerumuni lampu," ujar Mahrin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amirullah, warga Kecamatan Tiroang, menuturkan, warga umumnya lebih memilih memadamkan lampu ketimbang berhadapan dengan serangga malam yang menimbulkan gatal-gatal itu.

Serbuk yang disebarkan kupu-kupu tersebut, kata Amirullah, menimbulkan rasa gatal, sehingga menimbulkan kulit kemerah-merahan akibat digaruk. "Kami belum menemukan cara pemusnahan yang efektif untuk menghilangkan serangga itu," kata Amir. Ia telah mencoba berbagai jenis merek racun serangga, tapi tidak berhasil membuat kupu kupu itu menghilang.

SUARDI GATTANG

Berita Lainnya:
Korban Penembakan Lapas Pernah Bertugas di Aceh
Pengunjung Rutan Tak Lihat Angelina Sondakh
Pelaku Tipu Internet Banyak Dari Afrika
Hasil Tes Urine, Sopir Porsche Positif Amphetamin
Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.


Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Ilustrasi stroke. healthline.com
Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.


Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.


Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.


Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.


5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?


Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Gangguan asam lambung.
Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.