TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan menerapkan sistem pendaftaran online. Tujuannya, untuk mencegah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri secara ilegal. Sebab melalui cara itu, pendaftaran dilakukan melalui lembaga dan prosedur yang resmi.
"Kami berusaha memberikan pelayanan yang mudah, murah, dan nyaman bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri," kata Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta, Senin 8 April 2013. Pelayanan itu merupakan bagian dari kerja sama antara BNP2TKI dengan International for Migration Organization (IOM). IOM adalah sebuah lembaga internasional di bawah Uni Eropa yang berfokus pada penanganan pekerja migran.
Jumhur mengimbau masyarakat Indonesia yang hendak bekerja di luar negeri untuk mengakses informasi melalui lembaga resmi. "Pada intinya kami memberikan informasi bahwa bekerja secara ilegal dapat merugikan di kemudian hari," katanya.
Langkah ini telah dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menyediakan sistem informasi pendataan secara online untuk mencegah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal. Sistem ini dapat diakses sejak Jumat, 5 April 2013 melalui situs www.kemanekertrans.go.id.
Kementerian berharap upaya tadi dapat mencegah penempatan pekerja ilegal di negara yang masih diberlakukan moratorium, seperti Arab Saudi, Yordania, Suriah, dan Kuwait. Adapun pendaftaran secara online dibentuk melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Bila terjadi pelanggaran izin dan pemalsuan dokumen baik TKI maupun TKA, dapat dicegah secara dini dan lebih cepat," kata Dirjen Binapenta Ryena Usman. Dia menegaskan, sistem online itu merupakan bagian dari mensejahterakan masyarakat dari segi pelayanan publik. Kini jumlah TKI di luar negeri sekitar 6,5 juta orang, sedangkam TKA di Indonesia mencapai sekitar 77 ribu orang.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara