TEMPO.CO, Jakarta - Aksi beli pelaku pasar mendorong indeks sempat level tertingginya di 5.100. Namun, setelah menyentuh level tersebut indeks langsung berbalik arah.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I siang ini melemah 2,11 poin (0,04 persen) ke level 5.087,225. Indeks mengalami aksi ambil untung setelah menyentuh level tertingginya di level 5.115,643.
Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan masih adanya sentimen positif mengantarkan IHSG untuk kembali menyentuh level tertingginya. "Rilis kinerja emiten di Amerika dan Eropa yang di atas estimasi menjadi katalis indeks."
Namun, kenaikan indeks yang menabrak level resistennya menyebabkan indeks rawan tekanan jual. "Indeks telah melewati target resisten kami di level 5.062, level yang menarik untuk profit taking," ujar Reza.
Adanya rumor bahwa Bank of England akan mengurangi stimulusnya serta bursa regional Asia yang variatif pagi ini menjadi momentum yang digunakan investor untuk melakukan ambil untung.
Meski demikian, Reza berharap pelemahan indeks sebatas koreksi wajar dan tidak berlanjut terlalu jauh. Hal ini untuk menjaga indeks saham agar tetap berada pada tren bullish.
Saham yang berpindah tangan hingga siang ini sebanyak 3,4 miliar lembar saham senilai Rp 9,3 triliun dengan frekuensi 89,5 ribu kali. Sebanyak 126 saham menguat, 103 turun, serta 106 lainnya tidak berubah. Asing mencatat pembelian bersih Rp 35,2 miliar.
Bursa Asia bervariasi hingga 12.30 WIB. Nikkei 225 melesat 2,72 persen, Hang Seng susut 0,15 persen, Strait Times naik 0,20 persen, dan bursa India menguat 0,34 persen. Sementara bursa Korea melemah 1,61 persen.
PDAT | M. AZHAR
Topik terhangat:
Penggerebekan Teroris | E-KTP |Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bos Perbudakan Buruh Panci, Yuki Irawan Buka Suara
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Pintar Agama dan Bahasa Arab, Fathanah Tak Jumatan
Arya Wiguna: Vitalia Sesha itu Beneran Cantik
Fathanah Naikkan Gaji Sopir Tiap Bulan