TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi, memprediksi industri makanan minuman akan bertumbuh pada kuartal kedua tahun ini. "Kuartal I kan 1,75 persen (year-on-year). Mungkin kalau kuartal II, saya duga bisa di atas 6 persen, dibandingkan triwulan II tahun sebelumnya," katanya di Kementerian Perindustrian, Jumat, 10 Mei 2013.
Menurut Benny, pertumbuhan industri makanan minuman pada kuartal I tersendat karena banyaknya regulasi terkait pengadaan bahan baku industri makanan dan minuman. "Tentang aturan produk hortikultura. Tapi beberapa bahan baku sudah tidak diatur lagi dan saya yakin itu akan membuat produksi membaik di kuartal II," katanya.
Benny mengatakan pertumbuhan pada sektor makanan minuman didorong oleh masalah pasokan bahan baku yang sudah dapat diatasi. Sebelumnya, pertumbuhan industri makanan minuman tersendat karena jumlah bahan baku tidak bisa memenuhi kebutuhan industri. "Beberapa pabrik kehabisan bahan baku. Pemerintah menyadari masalah itu. Ada beberapa bahan baku yang tadinya diatur sekarang tidak diatur," katanya.
Benny menambahkan pertumbuhan industri makanan minuman kemungkinan akan terhambat oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tapi, Kementerian Perindustrian kini masih mengkaji kisaran penurunan pertumbuhan yang mungkin timbul. "Dan terkait BBM, pasti akan turun kinerjanya. Tapi berapanya, masih dalam kajian," katanya.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Franky Sibarani, mengatakan pertumbuhan industri makanan minuman pada triwulan I memang mengalami penurunan. Industri minuman triwulan I tahun 2013 turun 4,81 persen dibandingkan triwulan IV/2012, sementara industri makanan turun 12,47 persen pada triwulan I 2013 dibandingkan triwulan IV/2012.
"Awal tahun permintaan memang melandai, selain itu ketentuan mengenai UMR, dan kenaikan TDL juga turut mempengaruhi," katanya. Menurut Benny, kenaikan upah buruh membuat beberapa pabrikan merelokasi kegiatan usaha sehingga terjadi slowdown dalam produksi.
Pada triwulan kedua, Franky memproyeksi industri mamin akan naik 10-15 persen karena permintaan cenderung akan naik khususnya pada bulan Juni. "Jelang puasa dan Lebaran, permintaan akan naik," katanya. Selain itu, Gapmmi mendesak pemerintah untuk melancarkan bahan baku daging pada triwulan II untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan daging.
Franky mengatakan kemungkinan naiknya harga BBM pada triwulan II tidak akan menghambat prediksi kenaikan 10-15 persen. Menurut dia, industri akan menyesuaikan dengan kenaikan BBM tersebut.
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
Penggerebekan Teroris | E-KTP |Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bos Perbudakan Buruh Panci, Yuki Irawan Buka Suara
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Pintar Agama dan Bahasa Arab, Fathanah Tak Jumatan
Arya Wiguna: Vitalia Sesha itu Beneran Cantik
Fathanah Naikkan Gaji Sopir Tiap Bulan