TEMPO.CO, Jakarta -Area tambang PT Freeport Indonesia kembali bermasalah. Kali ini seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa lumpur di tambang bawah tanah DOZ, pada Jumat 31 Mei 2013.
"Operator truk yang terlibat dalam kejadian ini telah dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura dan kini dalam kondisi kritis. Perusahaan menyesalkan kecelakaan dan kami sangat sedih dengan adanya kejadian ini" kata Daisy Primayanti, Vice President Corporate Communications Freeport dalam rilis yang diterima Tempo.
Awal mula kejadian dijelaskan ketika pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan di tambang bawah tanah DOZ, Papua. "Materi bijih basah (wet muck) terus mengalir dari wadah penampung dan kemudian menutupi truk berikut operatornya," katanya.
Primayanti membantah kejadian disebabkan runtuhnya tambang."Kejadian ini tidak disebabkan oleh runtuhnya area tambang," katanya.
Atas dasar itu, perusahaan pengeruk emas dan tambang lainnya tersebut sedang melakukan investigasi."Aspek-aspek yang terlibat dalam kecelakaan ini tidak sesuai dengan panduan keselamatan perusahaan dalam hal penanganan wet muck dan kini sedang dilakukan proses investigasi terkait dengan kejadian tersebut," katanya.
Baca Juga:
Musibah in merupakan yang kedua dalam satu bulan ini. Pada 14 Mei 2013, terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Freeport runtuh. Akibatnya, diperkirakan setidaknya 38 pekerja terjebak dalam reruntuhan terowongan yang terletak di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Tak kurang dari 28 orang tewas dan 10 orang luka-luka.
ANANDA PUTRI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Mahfud MD: HMI Jangan Korupsi!
Ahok: Ancol Musti Kalahkan Sentosa Island
Begini Aksi Fathanah Curi Dokumen KPK
Mourinho Teken Kontrak di Chelsea 4 Tahun
Begini Awal Hilangnya Anggota Marinir di Aceh Timur