TEMPO.CO, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku ada pihak yang mau menjegal pencalonannya sebagai salahsatu kandidat dalam Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Timur.
"Mereka takut saya bisa maju jadi calon, padahal apa sih yang ditakutkan dari seorang Khofifah?" kata Khofifah, Jumat 12 Juli 2013.
Menurut Khofifah, indikasi penjegalan dirinya sudah tampak sejak dia mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Empat partai yang semula mendukungnya berguguran.
Terakhir, dukungan dua partai --PPNUI dan Partai Kedaulatan-- dinilai tidak sah karena ganda. Kedua partai itu juga mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Akibatnya, Khofifah kini terancam tak lolos sebagai calon gubernur. Penentuan maju tidaknya Khofifah akan diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Ahad 14 Juli 2013.
"Tidak ada dukungan ganda. Yang ada dukungan asli dan dukungan palsu," kata Khofifah. Dia minta KPU memutuskan dukungan yang mana yang palsu. "Saya punya bukti kalau dukungan dua partai itu ke saya, yang asli," kata Khofifah lagi.
Pada pilkada lima tahun lalu, Khofifah bersaing ketat dengan Gubernur saat ini, Soekarwo. Tuduhan kecurangan dilontarkan kedua kubu. Saking tipisnya selisih suara kedua calon ketika itu, Mahkamah Konstitusi memutuskan mengulang pencoblosan di sejumlah kabupaten. Lagi-lagi dengan margin amat tipis, Soekarwo dinyatakan menang. Kini Khofifah ingin pertarungan lima tahun lalu dilanjutkan kembali.
WD
Berita Terpopuler:
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Ini Penyebab Rusuh dan Kebakaran Tanjung Gusta
Hari-hari Terakhir Presiden Mesir Muhammad Mursi
Snowden Beberkan Bukti Keterlibatan Microsoft
Napi: Polisi Jangan Coba Masuk Tanjung Gusta