TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur menyatakan dukungannya atas program pemerintah untuk memperbanyak industri pengolahan mineral dan batubara. Industri smelter yang mengacu pada UU Minerba No.4/2009, Inpres no.3/2013 serta Permen ESDM No.7/2012 dinilai sebagai industri pioner.
Industri smelter, diantaranya smelter tembaga/emas, aluminium, nikel, besi, dan mineral yang lain, oleh Natsir dinilai akan menghasilkan bahan baku untuk industri hilir dalam negeri. "Selama ini impor bahan baku untuk kebutuhan industri hilir mencapai 80 persen dari industri hilir yang ada di dalam negeri," katanya melalui siaran pers, Senin 15 Juli 2013.
Direktur Utama PT Indosmelt ini juga mengapresiasi Kementerian Perekonomian, Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian untuk mendorong program hilirisasi minerba melalui pembangunan industri pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri. Menurut ia, membangun industri smelter sifatnya bervariatif tergantung pada jenis mineral logam yang akan diproduksi.
Natsir menambahkan membangun smelter bukan hal yang sulit asalkan pemerintah bisa "jelas, tegas, dan konsisten" terhadap penerapan aturan pendukung pembangunan industri smelter. "Industri ini memerlukan investasi besar, berjangka panjang dan teknologi tinggi sehingga dibutuhkan kepastian hukum dan adanya insentif lainnya," kata Natsir.
Indonesia mempunyai cadangan minerba sangat besar. Sehingga mulai 4 sampai 30 tahun ke depan, kata Natsir, Indonesia harus menjadi negara penghasil tambang yang telah diolah dalam negeri untuk "kebutuhan dunia". Ia mencontohkan tembaga produk akhir katoda, emas untuk cadangan devisa nasional dan ekspor. Perbandingan cadangan devisa emas di Bank Indonesia (BI) hanya 90 ton, Amerika 4.000 ton, dan Cina 3.500 ton.
Sementara produk aluminim dan nikel serta besi Indonesia berpeluang mensuplai kebutuhan dunia. "Jadi apanya yang sulit bagi Indonesia untuk menbangun smelter," katanya.
Natsir berharap, tahun 2014 bisa menjadi titik kebangkitan Indonesia di bidang industri pengolahan hasil minerba melalui pembangunan smelter. Sehingga besar ekspor selama 30 tahun ke depan dapat teratasi. Hal ini bisa sukses jika pemerintah, swasta dan BUMN saling bersinergi dan memahami betapa pentingnya industri smelter dibangun Indonesia, khususnya oleh para pelaku ekonomi nasional.
PINGIT ARIA
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Terkait
Kuartal II, Industri Manufaktur Tumbuh Stagnan
Freeport Berencana Bangun Terowongan 1.000 Km
Negosiasi Ulang Kontrak Freeport Masih Alot