Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Vihara Ekayana Amara, Berawal dari Ruko

image-gnews
Vihara Ekayana Arama, pusat agama Buddha Indonesia di Tanjung Duren Jakarta, Minggu (4/8). Facebook/Ekayana Buddhist Centre
Vihara Ekayana Arama, pusat agama Buddha Indonesia di Tanjung Duren Jakarta, Minggu (4/8). Facebook/Ekayana Buddhist Centre
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Vihara Ekayana Amara hadir di RT 08/08 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tahun 1992. Semula, vihara menempati sebuah ruko di Jl Asem Raya.

"Beberapa tahun kemudian pengurus vihara membeli dua ruko di Jl Mangga II, dan mengubahnya menjadi vihara," ujar Sarjana, ketua RW 08.

Sarjana tidak tahu pasti, kapan vihara itu pindah. Yang ia tahu, vihara terus berkembang, dengan membeli ruko-ruko di sekitarnya, dan rumah warga yang terletak di sekelilingnya.

Vihara dibangun sedemikian rupa, dengan tinggi empat lantai. Lantai pertama untuk kegiatan kebaktian umat Buddha sekte Buddhayana. Lantai kedua adalah ruang serbaguna. Sedangkan lantai tiga dan empat adalah rumah abu.

Hampir seluruh pengunjung vihara adalah warga keturunan Tionghoa dari berbagai tempat di Jakarta. Pada hari-hari terentu, misang Ceng Beng -- persembahyangan untuk arwah leluhur -- Vihara Ekayana dipadati banyak pengunjung.

Saat itu, anggota non-jemaat Buddhayana juga bisa masuk untuk melakukan persembahyangan kepada leluhur yang abunya disimpan di dalam vihara. Hanya pada saat seperti itulah gerbang vihara terbuka lebar. Sedangkan pada hari-hari biasa, gerbang vihara relatif tertutup, dengan sangat sedikit kalangan non-jemaat yang masuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arief Gunadi, supir Bhante Aryamaitri, tidak bisa sembarang masuk ke dalam vihara. Setiap hari ia hanya boleh berkeliling di lahan parkir, jika menunggu Bhante Aryamaitri -- kepela Ekayana Buddhist Center. "Jika saya sudah pulang, saya tidak boleh masuk lagi," ujar Arief.

Vihara, menurut Arief Gunadi, mempekerjakan lima pribumi dari berbagai daerah di Jawa Tengah sebagai cleaning services dan pembantu. Pekerja pribumi ini, lanjut Arief Gunadi, disebut 'anak dalam', dan tidak boleh sembarang keluar-masuk vihara.

Beberapa jam sebelum ledakan terjadi, seluruh 'anak dalam' telah keluar untuk melakukan perjalanan pulang kampung. (Lihat: Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana)

REZA ADITYA RAMADHAN

Berita terkait:
Umat Vihara Tak Panik Saat Dengar Ledakan Bom
Polisi: Korban Ledakan Vihara Ekayana Hanya Lecet
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda

Ketua RW: Hubungan Vihara-Masyarakat Sangat Baik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Sejumlah anggota polisi Polda Sulsel bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Pintu keberangkatan Bandaran Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 15 Januari 2016. Polda Sulsel memperketat penjagaan di Objek vital pasca ledakan BOM Sarinah di Jakarta. TEMPO/Iqbal Lubis
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.


Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Pesawat Batik Air milik PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) saat baru mendarat, di Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta, Cengkareng, Banten, (25/4). TEMPO/Imam Sukamto
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.


Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.


Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.


Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Tim gegana memeriksan pesawat Airbus A320 Batik Air yang mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 17 April 2015. Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin. TEMPO/Fahmi Ali
Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.


Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4).  Isi pesan singkat yang diterima menyatakan bahwa dalam pesawat Batik Air itu ada bom. TEMPO/Fahmi Ali
Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.


Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.


Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.


Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.