TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa, memastikan 40 gerbong kereta rel listrik (KRL) dari Jepang akan tiba di tanah air pada 10 Oktober nanti. "Rencananya 40 gerbong dulu, selanjutnya akan tiba bertahap setiap bulan," katanya usai meresmikan E-Ticketing Monitoring Center (EMC), di Jakarta, Senin, 30 September 2013.
Ia menyebutkan, saat ini KCJ mengoperasikan 51 rangkaian KRL. Sepanjang 2008-2012, KCJ membeli 308 unit kereta. "Satu gerbong nilainya sekitar Rp 1 miliar."
Baca Juga:
Eva mengatakan penambahan tersebut sesuai dengan rencana penambahan frekuensi perjalanan di tahun 2013. "Nantinya, dalam sehari akan ada 575 perjalanan di Jabodetabek," ujarnya.
Saat ini, KAI dan KCJ mengoperasikan 514 perjalanan kereta dalam sehari. Sebanyak 96 perjalanan di antaranya merupakan rangkaian kereta ekonomi non-AC.
Vice President Public Relation PT KAI, Sugeng Priyono, menyatakan Perseroan akan mendatangkan sebanyak 180 unit KRL bekas dari Jepang untuk menggantikan kereta penumpang ekonomi yang telah rusak dimakan usia. Rencananya, kereta akan didatangkan sampai bulan Maret tahun depan.
Tahun ini, program 'impor' kereta bekas ini mulai dilakukan pada Juli. "Jadi sampai saat ini belum ada yang didatangkan,” katanya. Ia optimistis kereta bisa didatangkan sesuai jadwal. "Kecuali, kedatangan bulan Oktober mundur, selanjutnya mudah-mudahan tidak."
MARIA YUNIAR