TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan menguat pada perdagangan hari ini, Jumat, 11 Oktober 2013. Pelaku pasar bakal merespons pemecahan kebuntuan anggaran (shutdown) dan pergantian Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dengan aksi beli.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan upaya pemerintah Amerika dan Kongres mengakhiri shutdown memicu gairah beli. Seperti diketahui, pada Rabu, 9 Oktober 2013, waktu setempat, Presiden Barack Obama mengajak perwakilan kubu Republik untuk bernegosiasi di Gedung Putih.
Salah satu opsi yang ditawarkan ialah memberi kenaikan batas utang (debt limit) sementara kepada pemerintah selagi negosiasi anggaran berjalan. “Investor optimistis Kongres Amerika Serikat akan menyepakati kenaikan pagu utang untuk jangka pendek,” kata dia kepada Tempo.
Pencalonan Janet Yellen sebagai calon Gubernur The Fed juga merupakan optimisme. Sebab, Yellen dikenal pro-pasar dan pernah terlibat dalam upaya pemulihan krisis ekonomi 2008. Pasar menduga Yellen akan mengurangi stimulus moneter tidak secara radikal. “Minimal, dia akan melakukannya secara bertahap,” ujar Reza.
Sentimen positif dari dalam negeri, kata Reza, adalah membaiknya data inflasi serta surplus neraca perdagangan. Dia memperkirakan tren kenaikan IHSG dalam jangka pendek akan berlanjut dengan catatan pelaku pasar tidak melakukan aksi ambil untung. Pada hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 4.435-4.515. “Saham-saham yang bisa diperhatikan, misalnya, Perusahaan Gas Negara, Vale Indonesia, Telkom, dan Astra Internasional.”
M AZHAR
Berita Terpopuler:
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Airin dan Atut Paling Dicari Google
10 Langkah Jokowi Antisipasi Banjir
Di Depan Jokowi, Ahok Promosikan Jonan Jadi Menteri
Orang Dekat Gubernur Atut, Ratu Irma, Ditahan