TEMPO.CO, Semarang - Pameran Batik Vaganza 2013 yang digelar di Mal Paragon, Kota Semarang, pada 24 hingga 27 Oktober 2013 kebanjiran peserta dari luar Jawa Tengah. Kondisi itu membuat panitia tak mampu mengakomodasi sejumlah peserta luar daerah yang hendak meramaikan pameran batik tersebut.
“Dengan berat hati kami membatalkan kehadiran para perajin asal Kalimantan, Medan, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain karena keterbatasan tempat,” kata panitia Batik Vaganza 2013, Sri Kendari Agustini di Semarang, Rabu, 23 Oktober 2013.
Sri Kendari mengaku telah membatalkan kehadiran sejumlah perajin batik khas yang mewakili daerah asal di luar Jawa Tengah karena keterbatasan ruang pameran yang telah diisi oleh 61 peserta. Peserta pameran batik yang digelar pertama kali di Kota Semarang itu sudah penuh sehingga panitia mengutamakan perwakilan daerah yang sudah lebih dahulu mendaftar.
Tingginya animo peserta pameran batik itu menjadi catatan untuk menggelar acara yang lebih sempurna pada kegiatan berikutnya. Batik Vaganza 2013 di Kota Semarang tak hanya memerkan salah satu produk karya motif kain lokal asal sejumlah daerah. Panitia juga menggelar lomba menggambar motif batik, fotografi, dan peragaan busana. Kegiatan yang diselenggarakan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah itu merupakan kelanjutan pameran aneka produk yang sebelumnya telah digelar.
Yayuk Harsono, pemilik sanggar batik Adhi Busana asal Kabupaten Sukoharjo menyatakan sangat antusias mengikuti acara Batik Vaganza yang akan digelar ini. Ia mengaku ikut memamerkan sejumlah koleksi batik dengan pewarna alami yang diproduksi sanggarnya. “Kami gunakan pewarna alam dari daun mangga, kulit mangis, dan indigo,” kata Yayuk.
EDI FAISOL
Berita Terpopuler
Perusahaan ATM AS Suap Pejabat Bank BUMN Indonesia
Soal Akses Pajak di Bank, Indonesia Tertinggal
Suriname Lirik Investor Asal Jawa
Ban Pesawat Lion Air Dipermak di Hong Kong
Bulog Baru Beli 84 Ton Kedelai Lokal
Avtur Distop, Merpati Evaluasi Rute Tak Efisien