TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie membuka identitas fraksi yang diduga menerima suap dari calon kontraktor pembangunan gedung DPR. Ia menilai pernyataan Marzuki yang hanya mengaku mengetahui identitas penerima suap tetapi tak mengungkapkannya akan menjadi bola liar.
"Sebaiknya Pak Marzuki buka saja nama fraksi yang dimaksud, agar tak menjadi bola liar yang menyudutkan fraksi yang tak tahu-menahu tentang hal itu," kata Hidayat saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa, 12 November 2013.
Menurut Hidayat, keberanian Mazuki mengungkap informasi tersebut akan membantu penegak hukum untuk menuntaskannya. "Agar yang bersalah diberi sanksi, tapi yang tak ikut-ikutan tak tersandera dengan rumor seperti itu," ujarnya.
Kemarin, Marzuki Ali menggelar jumpa pers ihwal berita majalah Tempo dan Koran Tempo tentang suap rencana pembangunan gedung DPR. Sembari membantah menerima suap Rp 250 juta dari PT Adhi Karya, kontraktor yang melobi pengelolaan proyek senilai Rp 1,16 triliun itu, ia menyebut ada fraksi yang protes kepadanya lantaran pembagian duit tidak merata. Namun, ia menolak membeberkan identitas fraksi tersebut.
Hidayat pun menegaskan fraksinya tidak penah menerima duit dari rencana pembangunan gedung DPR. "Saya tegaskan Fraksi PKS di bawah kepemimpinan saya tak pernah menerima atau meminta duit dari perusahaan itu," tuturnya.
TRI SUHARMAN
Terpopuler
Cerita Lengkap Megawati tentang Karier Jokowi
Marzuki: Tempo, Nanti Ketemu di Surga atau Neraka
5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Misteri Bungker Kuno di Solo Mulai Terkuak
Menteri UKM: Rakyat Tak Tahu Terima Kasih
Ayu Ting Ting Hamil 7 Atau 4 Bulan?
Adiguna Diduga Melindungi Flo
11 Spesies yang Bisa Binasakan Planet Ini
Ditanya Alkes, Airin Menjawab: Punten