TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tidak akan menerbitkan sisa obligasi berkelanjutan I sekitar Rp 1 triliun. Sisa obligasi ini merupakan bagian dari target penerbitan obligasi senilai Rp 4 triliun. Pada 15 Desember 2011, perseroan telah menerbitkan sekitar Rp 3 triliun.
Direktur Keuangan Antam, Djaya Tambunan, dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa malam, 12 November, mengatakan langkah itu dengan melihat kondisi pasar. “Hal ini dengan mempertimbangkan kondisi pasar obligasi korporat yang kurang kondusif," katanya.
Dalam aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sisa obligasi hanya dapat dilaksanakan dalam periode paling lama dua tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran. Perseroan memiliki batas waktu hingga akhir 2013 untuk menerbitkan sisa obligasi.
Dalam pelaksanaan penawaran obligasi berkelanjutan tahap I sebesar Rp 3 triliun, sebelumnya Antam mempercayakan PT Deutsche Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi.
Surat utang itu diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A yang memiliki tenor tujuh tahun senilai Rp 900 miliar dengan tingkat bunga 8,375 persen per tahun dan seri B yang memiliki tenor 10 tahun sejumlah Rp 2,1 triliun dengan tingkat bunga 9,05 persen per tahun. Penerbitan surat utang itu untuk mendukung pendanaan investasi dan pengembangan usaha.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Pelindo Kerja Sama dengan Bank Dunia Turunkan Biaya Logistik
BI Rate Naik Jadi 7,5 Persen
BI Rate Naik, Saham Perbankan Berguguran
Gas Bocor, Bupati Kutai Minta Total Beri Kompensasi
Retail Internasional Incar Desain Hemat Energi