TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan pada November ini pasar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) global akan meningkat. Sebab, kondisi cuaca di Indonesia dan Malaysia masih tidak mendukung sehingga panen akan terganggu dan produksi akan berkurang.
"Hal ini diperkirakan akan berdampak pada kenaikan harga CPO," ujar Direktur Eksekutif Gapki, Hendra Fadly dalam keterangan resmi pada Senin, 18 November 2013. (Baca juga : September, Ekspor CPO Naik Menjadi 1,64 Juta Ton)
Hendra memprediksi, harga CPO bisa mencapai US$ 975 per metrik ton pada November ini. Angka itu naik sebesar 13,5 persen dibandingkan realisasi harga CPO pada Oktober 2013 sebesar US$ 859 per metrik ton.
Meski begitu, pemberlakuan anti dumping duties biofuel di Uni Eropa bisa membuat ekspor CPO Indonesia ke kawasan tersebut berkurang. "Tapi harapannya tidak berdampak pada penurunan harga CPO," ujarnya. (Baca juga : CPO Masih Bisa Masuk Daftar Hijau APEC )
Bea Keluar CPO pada bulan November ditetapkan pemerintah sebesar 9 persen dengan harga referensi rata-rata CPO US$ 831.50 dan Harga Patokan Ekspor US$ 757 per metrik ton.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler :
Pola Konsumsi Akhir Tahun Diyakini Katrol Inflasi
Penerbangan Diminta Hindari Gunung Sinabung
Era Produksi Minyak Dinilai Sudah Lewat
Industri Rotan Targetkan Kolaborasi di ASEAN
Obat DBD Jenis Baru, Maksimal Rp 500 Ribu