TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meminta semua maskapai penerbangan menghindari jalur penerbangan di atas Gunung Sinabung. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Ashtam pada pukul 07.15 WIB pagi tadi, Senin, 18 November 2013.
Ashtam adalah sejenis notam (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi, dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.
Dalam Ashtam tersebut, semua penerbangan diminta menghindari rute penerbangan tersebut. "Jika ada perubahan situasi terkini, akan disampaikan kembali melalui Ashtam," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, dalam siaran pers, Senin, 18 November 2013.
Minggu malam, 17 November 2013, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus dan menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 25 ribu kaki atau sekitar 8.000 meter yang bergerak ke arah barat.
Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung, Sumatera Utara, yang terus meningkat memaksa masyarakat di sekitar gunung itu untuk meninggalkan tempat tinggal mereka. Jumlah pengungsi yang tersebar di 16 titik pengungsian pun bertambah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, pada pukul 20.45 tadi malam, erupsi masih berlangsung. Dengan arah angin barat-barat daya, teramati awan panas 500 meter ke arah tenggara. Meskipun demikian, kondisi masyarakat terpantau tenang.
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Athiyyah Siap Penuhi Panggilan KPK dengan Syarat
Abraham Samad Minta Sutarman Hapus Praktek Setoran
PSK Dolly yang Tewas Diduga Berusia 14 Tahun
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
Diduga Fita Juga Diperkosa
KPK Tak Mau Buru-buru Tahan Anas
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Belum 18 Tahun, Harapan untuk Walfrida Soik
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari
Dikritik, Sutarman: Saya Akan Tersenyum dan Tenang