TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pertemuan tertutup yang digelar ketua partainya, Aburizal Bakrie alias ARB, dengan seluruh ketua Golkar daerah membahas penguatan organisasi politiknya menghadapi Pemilu 2014.
"Penguatan hingga ke tingkat daerah," kata Idrus seusai pertemuan tertutup di sela Rapat Pimpinan Nasional Golkar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Sabtu, 23 November 2013.
Penguatan tersebut, kata Idrus, untuk mencapai target kemenangan Golkar dalam pemilu legislatif dan pilpres sebanyak 30 persen. Golkar daerah sebagai ujung tombak perjuangan partai, Idrus melanjutkan, harus mendapat pengayaan khusus dari Golkar pusat dalam sebuah pertemuan khusus pula.
"Intinya bagaimana partai kami bisa menjadi unggul, maka digelar pertemuan ini," ujar dia.
Ical, sapaan Aburizal, tiba-tiba menggelar pertemuan tertutup dengan seluruh pimpinan Golkar daerah selama sekitar satu jam. Pertemuan itu ditengarai membahas isu sensitif tentang masalah-masalah yang tengah melanda partai beringin tersebut, misalnya soal elektabilitas Ical, siapa yang bakal mendampinginya sebagai calon wakil presiden, serta masalah logistik yang tak kunjung disalurkan ke daerah. Pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 08.30 WIB itu membuat agenda Rapat Pimpinan Golkar molor hingga pukul 09.50 WIB.
Namun Idrus membantah elektabilitas Ical maupun kebutuhan logistik dibahas dalam pertemuan tertutup tersebut. Menurut dia, masalah elektabilitas maupun logistik sudah dibahas sebelumnya. Namun ia tak menampik adanya pembahasan soal calon yang bakal mendampingi Ical dalam pilpres.
"Memang ada beberapa nama yang muncul, tetapi hanya sebatas usulan," ujar dia menolak menyebutkan nama-nama tersebut.
TRI SUHARMAN
Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi |
Berita Lainnya:
Istri Ketua KPU Sumut Diduga Setor Uang Buat Akil
Skandal Penyadapan, WNI di Canberra Adem Ayem
Pemerintah Imbau WNI di Australia Tetap Tenang
Kasus SKK Migas, KPK Cegah Ajudan Jero Wacik
Anas: 100 Persen Tak Ada Jejak Athiyyah