TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menyatakan tak terlalu risau dengan elektabilitas yang masih rendah dalam berbagai survei. Demokrat yakin elektabilitas partai akan menanjak menjelang Pemilu 2014.
"Kalau survei demikian, ya, tidak apa-apa," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarifuddin Hasan ketika ditemui di Kompas 100 CEO Forum, Jakarta, Rabu, 27 November 2013. Syarief mengatakan, rendahnya elektabilitas partai akan menjadi cambuk bagi seluruh kader. "Ini agar kami terus bekerja lebih keras lagi."
Menteri Koperasi itu tak risau jika partai lain enggan menjalin koalisi dengan Demokrat. Dia memahami bahwa saat ini suhu politik sedang tinggi. Namun, kata dia, situasi politik masih berkembang dan patut terus dicermati.
Partai Demokrat terancam keluar dari barisan partai papan atas. Berbagai survei menyebutkan perolehan partai pemenang Pemilu 2009 itu tak melebihi 10 persen. Bahkan, elektabilitas Demokrat sempat merosot ke titik terendah pada Maret lalu. Merosotnya pamor Demokrat disebabkan banyaknya kader partai yang tersangkut skandal korupsi. Dua bekas petinggi partainya, yakni Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Demokrat sendiri balik menyalahkan media massa.
Ahad lalu, Lingkaran Survei Indonesia melansir hasil survei elektabilitas partai peserta Pemilu 2014. Survei digelar pada 12 September-Oktober 2013 lalu terhadap 1.200 responden dengan rentang kesalahan 2,9 persen. Hasilnya, elektabilitas Demokrat mentok di level 10 persen. Survei ini menegaskan hasil sigi sebelumnya versi lembaga lain. Pada April 2013, misalnya, hasil survei Center for Strategic and International Studies menyebutkan, elektabilitas Demokrat hanya di angka 7,1 persen.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler Lainnya
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini
ICW: Selidiki Aktivitas Istri Anas di Luar Negeri
SBY Marah ke Australia, Bukan Malu
ICW Ingatkan KPK Soal Uang Athiyyah Rp 1 Miliar
Juru Bicara Presiden: Surat Abbott Sesuai Harapan