TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat T.B. Silalahi mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia sampai di gedung komisi antirasuah pukul 09.20, Rabu, 11 Desember 2013, selang 20 menit setelah kedatangan kader Partai Demokrat lainnya, Benny K. Harman.
Ia mengatakan, kedatangannya ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi dugaan gratifikasi kepada mantan Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Silalahi menguraikan, dirinya diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat. Keterangan yang akan disampaikan, ujar Silalahi, berkaitan dengan kinerja kader Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saya mengawasi kinerja dari Partai Demokrat di legislasi," kata mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini di gedung KPK, Rabu, 11 Desember 2013. Silalahi juga pernah diperiksa KPK pada 26 November lalu sebagai saksi perkara yang sama.
Adapun Benny K. Harman, yang datang lebih awal, mengakui kedatangannya hari ini bakal diperiksa soal Anas. Pemeriksaannya terkait kasus proyek Hambalang dan gratifikasi yang diterima Anas. (Baca: Teman Anas di Komisi Hukum Diperiksa KPK)
Seperti diketahui, Anas merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi dalam proses perencanaan proyek Hambalang. Ia diduga menerima Toyota Harrier dari konsorsium PT Adhi Karya-Wijaya Karya.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler :
Menangis, Dirut Pertamina Besuk Korban Kereta
Jalur Layang Kereta Dibangun 2014
Pertamina Serahkan Penyelidikan ke Polisi
Pertamina Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Bandara Adi Soemarmo Masih Rugi Rp 20 Miliar