TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Sutarman mengaku tak ingat pertama bertemu dengan Sylvia Soleha alias Bu Pur. Nama Sutarman muncul dalam kesaksian Sylvia dalam persidangan terdakwa kasus korupsi proyek Hambalang, Deddy Kusdinar.
"Saya nggak ingat sama sekali. Tapi kalau memang orang datang, saya ini kan pelayan masyarakat," kata Sutarman usai membuka "Asia Pacific Police Expo and Forum 2013" di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2013. (Baca: Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman')
Sutarman juga mengaku tak tahu persis soal permintaan pengamanan aksi unjuk rasa yang diajukan Bu Pur. Dalam kesaksiannya, Sylvia mengaku bertemu Sutarman pada 2010 saat Sutarman menjabat Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya. Menurut Bu Pur, keperluannya dalam pertemuan tersebut adalah untuk meminta pengamanan demo di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Kalau demo di Hambalang, tak ada urusannya dengan kami dan kami tak ngerti sama sekali. Tapi kalau demonya ada di Jakarta, tak usah diminta, pasti kami amankan," kata Sutarman.
Bu Pur mengaku pertama kali bertemu Deddy Kusdinar, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di ruang tamu Sutarman pada 2010. Bu Pur disebut sebagai kepala urusan rumah tangga Cikeas yang diduga ikut berperan dalam proyek Hambalang.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler :
Mahasiswi Korban Bintaro Akhirnya Meninggal
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Tragedi Bintaro II, Natalia Gadis Periang
Jonan Berkukuh KAI Tak Wajib Bangun Palang Pintu