TEMPO.CO, Pekanbaru - Direktur Rumah Sakit Umum Bangkinang, Wira Dharma, membenarkan adanya luka penyiksaan pada tubuh A. Bocah 8 tahun ini mengalami luka serius di sekujur tubuh. Menurut hasil diagnosis dokter yang menangani A, terdapat luka potongan pada lidah, bibir dan kemaluan A.
"Memang terdapat luka benda tajam pada bagian tersebut," kata Wira Dharma saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Desember 2013. (Baca: Pelaku Sudah Ditangkap)
Wira menyimpulkan pemotongan ujung lidah dan alat vital A diperkirakan sudah lama terjadi. Sementara luka potongan pada bibirnya serta luka akibat benda tumpul di kepalanya tengah dalam perawatan dokter. "Terjadi infeksi pada luka di kepala," kata dia.
Tidak cuma perawatan fisik, A juga membutuhkan perawatan psikologis karena mengalami trauma. "Ia selalu menangis bila melihat orang yang tidak dikenal," kata dia. Karena banyak menangis, A merasa tidak nyaman. (Baca: Kesadisan Orangtua Sendiri)
Hasil diagnosis lainnya, kata Wira, mengungkap adanya infeksi pada bagian dalam tubuh korban yang menimbulkan penyakit baru. Namun, ia belum bisa menyebutkan penyakit tersebut.
A ditemukan oleh warga di perkebunan sawit PTPN V, Desa Talang Kanto, Kecamatan Tapung Hulu Kampar, pukul 13.00, Ahad, 15 Desember 2013. Kondisinya sangat memprihatinkan. Kuat dugaan, bocah ini mengalami kekerasan dan penyiksaan. Saat ini A berada dalam pengawasan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Kampar.
Sekretaris LPA Kampar Khairul Azmi mengatakan A mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh kedua orang tuanya, kemudian dibuang di perkebunan sawit. "Parahnya, luka yang ada di bibir dan lidah A sengaja dipotong ibunya pakai gunting," kata dia.
RIYAN NOFITRA
Berita terpopuler
Catatan Keuangan Yulianis Soal Aliran Duit ke Ibas
Kisah Mencari Ratu Atut: Salam Dibalas Hardikan
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin
Nikita Mirzani Pamer Uang di Twitter
KPK Dalami Dugaan Aliran Duit Hambalang ke Ibas
Sejumlah Kehebatan Ratu Atut Versi Bos Golkar
Kunci Kemenangan Timnas U-23 Atas Malaysia