TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (persero) akan memperketat penyaluran elpiji bersubsidi 3 kilogram setelah menaikkan harga jual elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram.
Menurut juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, hal ini dilakukan setelah muncul kekhawatiran kenaikan harga elpiji nonsubsidi memicu migrasi konsumen ke elpiji bersubsidi. "Pertamina saat ini telah mengembangkan sistem monitoring elpiji 3 kilogram atau SIMOL3K," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu 1 Januari 2014.
Ali mengatakan, SIMOL3K diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai Desember 2013. Dengan adanya sistem ini, Pertamina bisa memonitor penyaluran elpiji 3 kilogram hingga ke tingkat pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya.
Meski punya sistem baru, Ali berharap pemerintah mendukung pengawasan konsumsi elpiji 3 kilogram melalui penerapan sistem distribusi tertutup. "Serta menerbitkan ketentuan yang membatasi segmen konsumen yang berhak menggunakan elpiji 3 kilogram," ujarnya.
Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi sebesar Rp 3.959 per kilogram di seluruh Indonesia mulai 1 Januari 2014 pukul 00.00. Ali mengatakan, kenaikan harga akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) ke titik serah (supply point).
Keputusan ini merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan dalam laporan hasil pemeriksaan pada Februari 2013, yang menyatakan bahwa Pertamina menanggung kerugian atas bisnis elpiji nonsubsidi sebesar Rp 7,73 triliun pada 2011-Oktober 2012. Pertamina juga telah melaporkan perubahan harga ini kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Meski sudah menaikkan harga, Pertamina mengklaim masih memperoleh kerugian dari elpiji nonsubsidi sebesar Rp 2.100 per kilogram.
FERY FIRMANSYAH
Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan
Ahok Goyang Jakarta dengan Lagu Terajana
Diperiksa KPK 10 Jam, Idrus Marham Curhat
Malam Tahun Baru Tak Hujan, Pawang Sukses?