TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham habungan bergerak naik 44 poin atau sekitar 1 persen ke level 4.317 pada perdagangan pasar saham perdana hari ini. Kepala riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan, secara teknis, indeks memang sedang memiliki potensi naik dalam jangka pendek.
Tembusnya angka resisten jangka pendek di hari terakhir perdagangan 2013 yang lalu, menurut dia, juga membuat indeks akan cenderung bergerak naik. Lebih dari itu, penguatan indeks juga dipengaruhi oleh sentimen positif kenaikan bursa regional.
Hal senada diungkapkan oleh analis PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Andy Ferdinand. Ia menyatakan, ekspektasi positif atas data laju inflasi tahun lalu telah membuat pelaku pasar tak ragu memulai aktivitas pembelian saham.
Dengan ekspektasi tersebut, pelaku pasar meyakini tingkat suku bunga acuan tidak akan dinaikkan kembali. “Inflasi Desember yang diprediksi masih terkendali, sepertinya akan membuat laju inflasi di bawah sembilan persen,” tutur Andy.
Bursa dunia bergerak variatif di perdagangan perdana tahun 2014. Data terbaru manufaktur Cina menjadi sentimen negatif yang menggerakkan koreksi laju sebagian bursa global. Meski demikian, akibat mendapat tambahan sentimen positif, bursa saham dalam negeri pun akhirnya berhasil melanjutkan tren penguatan.
Sementara itu, pada waktu yang bersamaan, indeks Hang Seng dan Shanghai tampak masih bergerak melemah 0,35 persen dan 0,3 persen. Sebaliknya, indeks Nikkei dan Filipina justru berhasil bergerak naik masing-masing sebanyak 0,69 persen dan 1,12 persen.
MEGEL JEKSON
Berita Lainnya:
Harga Naik, Pertamina Perketat Elpiji 3 Kilogram
DPR Minta Harga Gas 3 Kg Ikut Dinaikkan
Pengamat : Pertamina Harus Jelaskan Harga Gas
Tahun Baru, Harga Elpiji 12 Kg Naik Jadi Rp 117,7 Ribu