TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan dolar terhadap mata uang berisiko membuat pergerakan rupiah nyaris tanpa tekanan hingga siang ini. Dalam transaksi pasar uang, rupiah bergerak stabil di kisaran 12.180 hingga 12.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan keputusan bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25 persen membawa sentimen positif di pasar uang. "Perekonomian Eropa menunjukkan sinyal perbaikan, ditandai dengan rendahnya inflasi, naiknya indeks saham dan obligasi di pasar Eropa."
Baca Juga:
Meski demikian, Uni Eropa masih belum sepenuhnya lepas dari krisis karena pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga tercatat 0,1 persen dibanding kuartal sebelumnya dan masih negatif 0,1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tingkat pengangguran masih berkisar di 12 persen. Penguatan mata uang berisiko yang terimbas pemulihan euro diperkirakan hanya temporer. "Eropa masih mengkhawatirkan dampak kebijakan pemangkasan stimulus (tapering off) bank sentral AS," ujar Lana.
Dari dalam negeri, BI masih mensinyalkan untuk menjaga kebijakan moneter ketat meski suku bunga acuan dipertahankan di level 7,5 persen. BI juga menyiratkan perkembangan fundamental yang sesuai ekspektasi dengan perkiraan ekonomi 2013 tumbuh 5,7 persen dan untuk 2014 mencapai 5,8 persen.
PDAT | M. AZHAR
Berita lain:
Besok Wika Beton Akan Daftarkan Diri ke OJK
Ini Titik Kemacetan Menuju Halim
OJK Solo Banyak Terima Aduan Soal Kredit
Ketika Internet Bisa Diakses di Pelosok Kalimantan
BI Rate Dipertahankan Tetap 7,5 Persen
Penerbangan Komersil Halim Mulai Hari Ini
Halim Resmi Menjadi Bandara Domestik