TEMPO.CO, Manado - Saiful Patombongi kaget bukan kepalang. Ia sama sekali tak menduga mendapat rezeki nomplok dari plastik hitam yang ditemukannya. Warga Kelurahan Taas Lingkungan 3, Kecamatan Tikala, Manado, ini menyibak sampah berbau busuk yang menumpuk usai banjir besar melanda Manado. Tak disangka, plastik hitam yang ditemukannya berisi sesuatu yang bernilai.
"Saya juga kaget. Awalnya hanya mencari barang yang bisa dipakai. Ternyata plastik yang saya hampir buang berisi uang. Waktu itu, saya heran kenapa ada tas plastik yang dibungkus rapi. Pas saya buka, (ternyata berisi) uang," kata Patombongi. Duit yang didapatkannya pun lumayan besar, Rp 6 juta. Lumayan besar untuk perjalanan beberapa kilometer yang harus dia tempuh dari Taas ke Ring Road untuk menjadi pemulung dadakan.
Kabar temuan duit Rp 6 juta ini pun memicu munculnya pemulung dadakan. Ribuan warga Kota Manado beralih profesi menjadi "pemulung" pascabanjir bandang yang melanda sejak Rabu, 15 Januari 2014, pekan lalu. Beberapa di antara mereka sengaja mendatangi lokasi-lokasi pembuangan sampah, seperti di Ring Road dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo. Mereka tak segan-segan mengais sampah-sampah sisa banjir yang dibuang, walaupun berbau sangat busuk dan penuh lumpur.
Selain "pemulung", banjir bandang juga dimanfaatkan sekelompok pedagang musiman untuk menjual barang murah. Barang-barang yang dijual adalah dagangan yang terkena banjir dan lumpur. Barang dagangan ini dikenal dengan sebutan "cabo", singkatan dari cakar bongkar. Wahyudi Manuarfa bersama empat rekannya turun dari dataran tinggi Manado, Kotamumba, karena mengetahui adanya banjir bandang. Mereka turun bermodalkan uang sekitar Rp 4 juta.
Mereka langsung menemui pemilik-pemilik toko di Pasar 45 yang terkena banjir. Para pemilik toko ini biasanya menimbun barang dagangannya, terutama pakaian, yang terkena lumpur banjir ke luar. Wahyudi kemudian menawar harga ke pemilik toko untuk membeli setumpuk pakaian kotor dan bau tersebut.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Terkait
Jawa Timur Belum Perlu Rekayasa Cuaca
Kabar Pembukaan Waduk Kedungombo Menyesatkan
Jumlah Waduk Kurang, Indonesia Bakal Terus Banjir
Jalur Selatan Disesaki Kendaraan Limpahan Pantura
Diterjang Banjir, Warga Manado Masih Didenda PLN