TEMPO.CO, Shanghai - Pabrik komponen telepon elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group, sedang menyiapkan pabrik manufaktur untuk produk menengah-atas (high-end) di Amerika Serikat dan produk menengah-bawah (low-end) di Indonesia. Dengan persiapan ini, pemasok utama komponen iPhone untuk Apple Inc itu dikabarkan tidak hanya akan menambah kapasitas produksi, tapi juga relokasi alias bedol desa dari Cina.
Rencana relokasi muncul seiring dengan naiknya biaya operasional pabrik di Cina, termasuk biaya buruh. Maka, Foxconn mendiversifikasi rantai pasokan bahan baku. Seperti dilaporkan kantor berita Reuters akhir pekan lalu, CEO Foxconn, Terry Gou, mengatakan pasar Amerika wajib menjadi tujuan ekspansi perusahaan. (Baca juga : Foxconn Kirim 1,2 Juta iPhone 5S ke China Mobile).
Pernyataan Gou itu menanggapi pertanyaan dari para mitra dan pelanggan soal kapan Foxconn akan membuka toko di Amerika guna mengakses potensi manufaktur teknologi tinggi. Para analis menilai, guna melanjutkan diversifikasi bisnisnya, Indonesia akan menjadi prioritas utama bagi Foxconn untuk meninggalkan Cina. Sebab, biaya operasi pabrik dan buruh di Indonesia murah dan teknologi manufakturnya mendukung.
Seperti dilansir China Briefing, 29 Januari 2014, Foxconn juga berpotensi memindahkan produksi komponennya ke India, yakni untuk manfaktur iPad. Analis dari Dezan Shira & Associates, Chris Devonshire-Ellis, mengatakan pernyataan yang disampaikan petinggi Foxconn membuat asumsi yang selama ini muncul soal pabrikan itu akan pindah dari Cina semakin nyata. Cina tidak akan lagi menjadi basis produksi Foxconn dan perusahaan-perusahaan teknologi informasi lainnya. Tren relokasi pabrik teknologi informasi dari Cina ini akan semakin marak mendatang. (Baca juga : Apple Bakal Luncurkan iPhone Layar Lebar Tahun Ini).
ABDUL MALIK
Berita Lain:
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar