TEMPO.CO , Jakarta:-Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Liang Kaspe mengatakan penyebab kematian komodo adalah karena gangguan saluran pencernaan. Namun, ia mengaku tidak mengetahui gejala gangguan tersebut diderita reptil jantan itu sejak kapan.
"Dari hasil otopsi, ususnya berwarna kemerahan," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Februari 2014.
Komodo jantan itu ditemukan mati di kandangnya oleh petugas KBS pada pukul 10.55, Sabtu, 1 Februari 2014. Padahal, sekitar tiga jam sebelumnya, komodo tersebut masih sehat.
Petugas KBS Sutardji mengatakan pada pukul 08.00 ia memberi makan komodo jantan tersebut. Saat itu komodo tersebut masih terlihat sehat. Namun, komodo itu tidak mau mendekat dan memakan makanan yang diberikannya. Pada pukul 10.30, Sutardji kembali masuk ke kandang komodo itu. "Kondisinya sudah lemas dan matanya kedip-kedip," kata Suradji.(Baca:Setelah Kijang Mati, Giliran Komodo KBS Mati Lemas
)
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes kota Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan kematian komodo berusia lima tahun sangat wajar. Sebab, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan. "Hanya lidah menjulur dan kelamin yang keluar," kata dia.(baca:Sebelum Komodo, Rusa Bawean Mati di KBS )
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terkait
Setelah Kijang Mati, Giliran Komodo KBS Mati Lemas
Kijang Kebun Binatang Surabaya Mati Diracun?
Kijang Kebun Binatang Surabaya Mati karena Apa?
Ini Alasan Satwa Ragunan Dapat Libur Senin
Lagi, Kijang KBS Mati
Risma: Pemkot Jangan Cari Untung di KBS