TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia, Tri Dianto, mengatakan pihaknya akan selalu mendukung Anas Urbaningrum dalam kondisi apa pun. Terlebih, kata dia, jika Anas akan "buka-bukaan" pada pemeriksaan hari ini.
"Mas Anas mungkin saja akan membuka siapa yang mencatut namanya dalam dakwaan Dedi Kusdinar," kata dia, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 4 Februari 2014.
Hal tersebut, kata Tri, lumrah saja dilakukan oleh Anas. Menurut dia, nama Ketua Umum PPI itu tercemar lantaran dicatut oleh oknum. "Ini mungkin maksud 'buka-bukaan' dari Mas Anas," ujarnya.
Tri mengatakan, bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu memang tidak tahu apa-apa tentang Hambalang. Anas, katanya, selalu bercerita di internal PPI bahwa memang ada "kepala" di balik kasus Hambalang ini.
Pengacara Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, mengatakan kliennya bakal menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa, 4 Februari 2014. Dia memastikan Anas siap buka-bukaan. "Mas Anas ingin kasusnya terbongkar tuntas," kata Firman, di halaman gedung KPK, kemarin.
Firman mengatakan belum tahu materi pertanyaan yang bakal ditanya penyidik, termasuk jawaban apa yang akan disiapkan Anas. Namun, dia menyatakan Anas siap menjelaskan soal Kongres Partai Demokrat yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada 2010. Di kongres itu, Anas terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat.
Menurut Firman, KPK sebaiknya mendalami kongres itu dengan memeriksa orang-orang yang diyakini tahu betul soal penyelenggaraan kongres. "Yaitu Hadi Utomo, Marzuki Alie, dan Edhie Baskoro Yudhoyono," ujarnya.
Anas menjadi penghuni Rutan KPK pada 10 Januari 2014. Pada 22 Februari 2013, dia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan dari proyek Hambalang pada 22 Februari 2013. Anas disebut melanggar Pasal 12 a, b atau Pasal 11 Undang-Undang 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Selain itu, Anas diduga menerima sesuatu berkaitan dengan janji terkait tugas dan wewenangnya kala menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Nama Anas kerap dikaitkan dengan dugaan penerimaan Toyota Harrier dari PT Adhi Karya Tbk, kontraktor proyek Hambalang.
AMRI MAHBUB | MUHAMMAD RIZKI
Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Bhatoegana, Ngeri-ngeri Suap dan Kawat Gigi
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Jokowi dan Risma Diadu oleh PDIP