TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan penguatan, terdorong rencana lelang surat utang negara (SUN) sebesar Rp 10 triliun yang digelar hari ini. Lelang SUN tersebut diharapkan akan meningkatkan aliran investasi asing masuk ke pasar keuangan Indonesia. Hingga pukul 13.00 WIB, rupiah pun sudah menguat 18 poin (0,15 persen) menjadi Rp 12.185 per dolar Amerika Serikat. (Baca juga: Kurs Regional Naik, Merespons Data Negatif AS)
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan pelaku pasar domestik memang tampak memanfaatkan momentum lelang SUN tersebut untuk meningkatkan kepemilikan portofolio investasi bernilai rupiah. Menurut mereka, SUN bertenor 10 tahun yang memiliki imbal hasil (yield) sebesar 9–9,5 persen memberikan keuntungan yang sangat menjanjikan. “Lelang SUN mendorong aksi beli di pasar keuangan domestik meningkat,” ujar Rangga dalam analisis hariannya, Rabu, 5 Februari 2014. (Berita terkait: SUN Dilelang, Rupiah Berpeluang Menguat)
Data pesanan barang Amerika Serikat (factory orders) yang melemah ke level -1,5 persen dari periode sebelumnya kembali menekan pergerakan mata uang dolar. Data yang menunjukkan gambaran aktivitas industri AS dalam beberapa bulan ke depan tersebut menegaskan terjadinya potensi pengurangan permintaan barang-barang produksi industri AS. “Factory orders-nya sangat buruk,” Rangga menambahkan. (Lihat juga: Rupiah Diprediksi Tembus Rp 11.400 Usai Pemilu)
Tak ayal, laju sebagian kurs regional masih menguat terhadap dolar. Selain rupiah, won dan yen masih terus melanjutkan penguatan ke level 1.077,91 per dolar dan 101,44 per dolar.
MEGEL JEKSON (PDAT)
Terpopuler :
Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?
Gita Wirjawan: Beras Vietnam Dipolitisasi
Nadella Datang, Bill Gates Pun Hengkang
Satya Nadella, CEO Baru Microsoft