TEMPO.CO, Jakarta - Minum yoghurt empat-lima kali tiap pekan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Demikian hasil penelitian tim ilmuwan Inggris yang diterbitkan jurnal Diabetologia, Kamis, 6 Februari 2014.
Tim ilmuwan mempelajari asupan makanan 4.000 responden dan memantau mereka selama 11 tahun. Hasil penelitian menunjukkan orang dengan konsumsi yoghurt tertinggi memiliki risiko 24 persen lebih rendah terkena diabetes dibanding yang tidak minum yoghurt.
Seperti dikutip situs Livescience, pengurangan risiko diabetes tipe 2 terlihat pada responden yang mengkonsumsi rata-rata 4,5 porsi 4 ons yogurt rendah lemak per pekan.
"Sebagian efek positif dari minum yoghurt tampaknya berasal dari fakta bahwa orang minum yoghurt juga lebih sedikit makan makanan penutup dan makanan ringan yang tidak sehat," kata para peneliti.
Penelitian ini menegaskan adanya korelasi, bukan hubungan sebab-akibat, antara minum yoghurt dan penurunan risiko terkena diabetes. Namun ada alasan berpikir bahwa yoghurt dapat menurunkan risiko diabetes. Yoghurt adalah produk susu fermentasi yang berisi vitamin K dan probiotik. Keduanya diketahui berkhasiat untuk mencegah diabetes.
Diabetes menyebabkan penderitanya memiliki kadar glukosa darah di atas normal. Akibatnya, sel-sel tubuh penderita tidak dapat menyerap glukosa yang akan digunakan sebagai energi. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik turut meningkatkan risiko penyakit ini. Diabetes tipe 2 diketahui menyumbang 80 persen dari total penderita diabetes.
Di Amerika Serikat, sekitar 26 juta orang atau 8,3 persen dari populasi mengidap diabetes. Bagaimana dengan Indonesia? Jumlah penderita diabetes di Indonesia rupanya mencapai 8,5 juta orang. Indonesia menempati urutan keyujuh dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita lain:
SBY Beli Batik Tulis Klasik Rp 1 Juta
SBY: Batik Gaya Hidup Sekarang
Banjir di Istana Tak Usik Acara SBY di Pekalongan
Di Pekalongan, SBY Akan Temui Ulama dan Pengungsi
PPI: SBY Ketua Umum Demokrat Paling Gagal