TEMPO.CO, Cilacap -Sebanyak 26 imigran asal Timur Tengah terdampar di Pantai Argopeni Kebumen. Saat ini, mereka ditampung di Kantor Imigrasi Cilacap.
“Mereka merupakan muka lama yang pernah ditampung di Imigrasi Cilacap,” kata Kepala Sub Seksi Penindakan Imigran Kantor Imigrasi Cilacap, Imam Prawira, Selasa, 25 Februari 2014.
Ia mengatakan, ada satu imigran yang dilarikan ke rumah sakit karena menderita sesak nafas. Menurut dia, ada sejumlah imigran yang wajahnya ia kenali karena pernah ditampung di Cilacap. Sebagian imigran bahkan bisa berbahasa Indonesia.
Saat ini, kata dia, imigrasi sedang mendata. Sejumlah imigran, kata dia, bahkan mengaku memiliki paspor dan sertifikat pengungsi. Imigrasi akan berkoordinasi dengan kedutaan dan badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) demi menempuh langkah selanjutnya.
Rombongan imigran terdampar di Pantai Argopeni sekitar pukul 13.00 Senin, 24 Februari kemarin. Kapal berwarna oranye terdampar sekitar dua kilometer dari bibir pantai. “Waktu Tim SAR tiba di lokasi kapal, semua penumpangnya sudah ada di daratan,” kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Tri Joko Priyono.
Ia menambahkan, imigran tersebut seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Mereka berasal dari Pakistan, Iran, Afganistan, dan Uni Emirat Arab. Imigran ditolak pemerintah Australia dan dikirimkan ke Indonesia dengan fasilitas sekoci yang cukup mewah.
Di dalam sekoci, dilengkapi dengan pendingin udara, televisi dan fasilitas lainnya. Sekoci ini serupa dengan yang ditemukan di Pangandaran Jawa Barat beberapa waktu lalu.
ARIS ANDRIANTO
Berita terpopuler:
Dahsyat, Rupiah Capai Posisi Tertinggi Tahun Ini
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Ekspor Mineral, Indonesia Hadapai Gugatan Jepang