Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Otak Sebabkan Sakit Kepala Klaster

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, London - Penderita sakit kepala klaster biasanya akan mengalami rasa sakit yang sangat pada separuh sisi kepalanya. Sakit kepala ini menyebabkan mata berair dan hidung tersumbat. Saat ditangani, dokter akan meneliti fisik pasien dan MRI scan untuk menemukan penyebabnya.

Namun, peneliti menemukan bahwa sakit kepala klaster disebabkan oleh gangguan otak pada bagian hipotalamus. Ketika serangan klaster terjadi, hipotalamus terlalu aktif. Tapi para peneliti belum menemukan penyebab terganggunya hipotalamus itu.

Selama serangan, sel-sel saraf pada otak menyebarkan senyawa kimia yang disebut neurotransmitter. Kemungkinan, senyawa itu merangsang sel-sel saraf otak dan menyebabkan rasa sakit yang amat sangat.

Selain gangguan pada otak, beberapa ilmuwan menemukan serangan ini sering terjadi pada peminum alkohol. Gejalanya akan muncul dalam waktu satu jam setelah meminum alkohol. Selain itu, perokok diperkirakan sangat rentan terserang sakit kepala klaster ini.

Kebiasaaan sehari-hari bisa memicu sakit kepala yang mirip migrain ini. Di antaranya, berada di ruangan terlalu panas, berolahraga terlalu berat, mandi air panas dan mencium bau-bauan yang menyengat.

Penderita sakit kepala klaster biasanya akan diberikan obat anti-inflamasi dalam dosis tinggi. Pasien juga akan diberikan suntikan dihydroergotamine (DHE) yang dapat menghentikan serangan klaster dalam 5 menit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sakit kepala klaster merupakan sindrom sakit kepala kebanyakan menyerang pria. Sakit kepala ini khas mulai menyerang pada usia rata-rata 25 tahun. Ini bukan penyakit menurun. Sindrom ini muncul sebagai serangan singkat pada malam hari, sangat parah, satu sisi, tidak berdenyut, konstan dengan durasi mulai dari beberapa menit hingga kurang dari 2 jam.

Berbeda dari sakit kepala migrain , sakit kepala klaster selalu satu sisi,dan biasanya kambuh pada sisi yang sama dalam setiap pasien tertentu. Serangan biasanya berulang setiap hari dalam beberapa bulan. Namun kemudian ada jeda, sebelum kemudian kembali menyerang.

RINDU P HESTYA | PATIENT.CO.UK

Berita Lain:
Berolahraga untuk Si Gemuk atau Si Kurus
Sindrom Supermom, Ketika Ibu Harus Sempurna
Pemenang Indonesia Fashion Design Competition 2014
Begini Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan
Solusi Hentikan Gangguan Makan Larut Malam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

23 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.