TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersikap berbeda saat menghadiri Sosialisasi Penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak, Kota Surabaya, di Gedung Pertemuan Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Kamis, 27 Februari 2014. Risma tidak menyinggung ihwal kabar dia sudah pamitan mundur dari jabatan Wali Kota Surabaya.
Pernyataan mundur itu disampaikan di hadapan puluhan ibu-ibu pengajian yang berunjuk rasa di Balai Kota Surabaya sebelum menghadiri acara sosialisasi tadi pagi, Kamis, 27 Februari 2014.
Risma datang terlambat dalam acara sosialisasi penutupan lokalisasi itu.
Dia tiba di tempat acara saat Kepala Polres Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Setija Junianta baru memulai memberi sambutan. Ikut hadir dalam sosialisasi yaitu perwakilan dari jajaran militer dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Timur. (Baca: Kabar Risma Pamitan)
Begitu datang, Risma langsung duduk di deretan pejabat, yang berhadapan dengan lebih dari 50 tamu undangan. Risma mendapat kesempatan terakhir berbicara soal penutupan sosialisasi. Kendati bicara panjang lebar, Risma tidak menyinggung soal rencana mundur dari Wali Kota Surabaya.
Begitupun ketika puluhan wartawan mengepung untuk mewawancarai, Risma tidak mau menjawab soal pamitan itu. Keinginan Risma mundur dipicu oleh terpilihnya Wisnu Sakti Buana sebagai wakilnya. Wisnu menggantikan Bambang Dwi Hartono, yang mundur dari jabatan Wakil Wali Kota Surabaya karena mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.
Risma merasa tidak diajak bicara ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyodorkan Wisnu sebagai pengganti Bambang. Dia tidak hadir saat Wisnu dilantik dan hampir sepekan absen ke kantor. Dia sakit. Kabarnya, alasan Risma menolak Wisnu adalah anggota DPRD Kota Surabaya ini pernah ikut melengserkan dirinya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terkait:
Golkar Buka Kartu: Incar Risma untuk Ical
Risma Cawapres Prabowo, Siapa Pengusulnya?
PDIP Berharap Sengketa Surabaya Tak Diputus di DPR
Jadikan Wali Kota Risma Cawapres? Izin PDIP Dulu!