TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi Arifudin memastikan terdakwa korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya Tarahan Emir Moeis dalam keadaan sehat hingga pagi ini, Kamis, 27 Februari 2014. Arifudin memastikan Emir bakal hadir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
"Dipastikan sampai detik ini sehat. Tapi saya tidak tahu ke depannya, sulit ditebak," ujar Arif saat dihubungi Kamis, 27 Februari 2014. (Sidang Emir Moeis Datangkan Saksi Ahli Hari Ini)
Sidang Emir sebelumnya tak berjalan mulus. Sidang sempat tertunda dua kali. Pertama pada 13 Januari lalu, sidang tertunda dengan alasan listrik padam. (Sidang Emir Moeis Ditunda karena Listrik Padam)
Penundaan kedua terjadi pekan lalu. Sidang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini tertunda karena ia sakit. Erick S. Paat, penasihat hukum Emir, mengatakan kliennya sakit akibat terjatuh. "Jatuh di masjid di Rutan Guntur," katanya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 20 Februari 2013. (Emir Moeis Jatuh di Masjid Guntur, Sidang Ditunda)
Soal alasan penundaan ini, Kepala Rutan Guntur hanya berkomentar pendek. "Untuk bisa datang ke sidang, pertama harus dari kemauan para tahanan, kalau ada keinginan pasti bisa," katanya. (Lihat FOTO: Ekspresi Terdakwa Emir Moeis di Pengadilan Tipikor)
Selain Emir, tahanan lain yang sedang menjalani perawatan adalah Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten Atut Chosiyah. "Dia sakit perut dan vertigo," katanya. Saat ini Wawan sedang dirawat di Rumah Sakit Polri. Arif mengaku belum tahu sampai kapan Wawan akan dirawat di luar rutan. "Itu keputusan rumah sakit yang merawat di sana," katanya.
Tahanan lain yang juga sedang sakit adalah tersangka dugaan tindak pidana korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum. "Anas kemarin mengeluh sakit gigi," ujar Arif. Atas keluhan Anas ini, KPK sudah mengizinkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini untuk berobat ke rumah sakit.
FEBRIANA FIRDAUS
Terkait:
Emir Moeis Bantah Dakwaan KPK
Emir Moeis Diduga Kaburkan Suap Lewat Anaknya
Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris