TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak akan menemui lembaga sertifikasi halal di luar negeri untuk mengklarifikasi dugaan suap terhadap Ketua MUI Amidhan Shaberah. Ketua Umum MUI Din Syamsuddin mengatakan lembaganya tak punya ongkos untuk pergi ke Australia dan Eropa. "Persoalannya, kalau kami harus mengklarifikasi ke sana, sulit. Mahal," kata Din di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2014.
Menurut dia, MUI sudah puas dengan klarifikasi dari Amidhan. MUI , kata Din, sepakat mengangap tudingan terhadap Amidhan hanya fitnah. "Kami sudah klarifikasi ke Pak Amidhan," katanya. (Baca: DPR Minta Labelisasi Halal Dikenai Biaya)
Menurut Amidhan, kata Din, tudingan dari Australia dan Eropa itu sepenunya bohong. Din juga mengklaim tahu seluk-beluk tudingan tersebut. "Saya tahu ada halal certifier di luar negeri yang tak punya ahli agama, direkturnya anak dan istrinya, murni bisnis. Ya tentu jangan diakreditasi lembaga-lembaga seperti itu. Dia pasti ngamuk kalau tak mendapat akreditasi. Ngamuk itu bisa berbuat apa saja," kata Din. (Baca: Bantahan Ketua MUI Amidhan)
Majalah Tempo edisi pekan ini memberitakan Ketua MUI Amidhan menerima pemberian sejumlah uang dari lembaga dari luar negeri. Berdasarkan pengakuan dan bukti-bukti yang dipegang perusahaan Australia dan Eropa, Amidhan mendapat uang setelah memberi akreditasi sertifikat halal. Amidhan juga diduga mendapat duit rutin karena tak mengecek kelayakan penjamin halal di Eropa tapi mengeluarkan sertifikat akreditasi halal.
KHAIRUL ANAM
Berita Terkait
Australia Sodorkan Bukti Biaya Perjalanan MUI
Daging Halal-Nonhalal Diproduksi Satu Atap, Apa Kata Ketua MUI?
Surat Lengkap El-Mouelhy Soal Label Halal MUI