TEMPO.CO, Jakarta - Berlanjutnya aksi beli pelaku pasar membuat bursa saham di dalam negeri kembali bergerak naik. Hingga pukul 10.00 WIB tadi, nilai transaksi mencapai Rp 5,738 triliun. Adapun IHSG naik 48 poin (1,00 persen) ke level 5.036.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Aiza, mengatakan sentimen pemilihan presiden terus mempengaruhi kenaikan indeks. Sebab, sebagian besar bursa saham regional justru terkoreksi akibat spekulasi percepatan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). “Meskipun kenaikannya tak sebesar perdagangan kemarin, sentimen pilpres mampu menaikkan IHSG,” ujar Aiza, Selasa, 8 Juli 2014. (Baca: Sehari Menjelang Pilpres, IHSG Bakal Menguat)
Aksi beli pelaku pasar kembali ditujukan pada saham-saham berbasis infrastruktur, semen, dan perbankan, seperti BBRI, BMRI, TLKM, dan SMGR. Komitmen kedua calon presiden (capres) yang berniat meningkatkan pembangunan infrastruktur disinyalir menjadi alasan pelaku pasar terus memburu ketiga sektor saham tersebut.
Kenaikan indeks saham, menurut Aiza, disokong pula oleh beredar kabar hasil exit poll pemilu di luar negeri menyebutkan pasangan Jokowi-JK mengungguli pasangan Prabowo-Hatta. Tentu capres yang di dalam visinya berniat membangun jalan sepanjang 2.000 kilometer dan 25 bendungan tersebut dinilai oleh pelaku pasar akan membuat kinerja perekonomian tumbuh signifikan. “Keyakinan sebagian investor terhadap kemenangan Jokowi-JK juga mempengaruhi maraknya aksi beli,” tuturnya.
Analis PT OSO Securities, Mohammad Alfi Syahr, juga berpandangan sama. Menurut dia, ekspektasi peningkatan pembangunan infrastruktur berhasil mendorong aksi beli pelaku pasar kembali bergairah. “Terutama yang terjadi pada saham semen, infrastruktur, dan properti,” katanya.
Sedangkan pada saham-saham perbankan, Alfi berpendapat, kenaikan tersebut juga dipengaruhi oleh kemungkinan akan dipertahankannya tingkat suku bunga bank Indonesia (BI rate). Inflasi Juni yang turun ke level 0,43 persen atau inflasi tahunan sebesar 6,70 persen membuat bank sentral sulit menaikkan BI rate. “Saham perbankan juga digerakkan oleh ekspektasi BI rate. Boleh jadi sebagian investor bersiap-siap mengambil posisi,” katanya.
MEGEL
Baca juga:
Slank: Salam 2 Jari, Konser Kemanusiaan Terbesar
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun
KPK: Dirut KAI Ignasius Jonan Patut Dicontoh