TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Resimen Mobil Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota menemukan jimat di tubuh AS alias Manto dan Bodong, dua tersangka perampokan yang tewas ditembak mati polisi. Jimat itu berupa kertas bertuliskan huruf Arab dan kulit macan.
"Kami temukan di dalam dompetnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota Komisaris Ujang Rohanda, Jumat, 11 Juli 2014. Diduga jimat tersebut dipakai saat melakukan kejahatan agar mereka kebal dan sulit ditangkap.
Sayangnya, jimat tersebut tak bertuah. Keduanya disergap polisi di Bantar Gebang, Bekasi, ketika membuntuti nasabah bank yang membawa uang sebanyak Rp 1,4 miliar. Mereka tewas ditembak polisi karena melawan, bahkan sempat mencoba merebut senjata api milik petugas.
Dalam penyergapan yang membutuhkan waktu sekitar sejam tersebut, polisi juga menangkap Andre Yoga, 31 tahun, anggota komplotan mereka. Andre mengaku hanya memantau dua tersangka beraksi. Kini AY mendekam di sel tahanan Polresta Bekasi Kota.
Ujang mengatakan, menjelang Lebaran, kepolisian mengintensifkan pengawasan di sejumlah pusat pertukaran uang, di antaranya bank dan kantor Pegadaian. "Kami tambah pengawasan," katanya. "Kami meminta seluruh bank, Pegadaian, memaksimalkan CCTV," ujarnya.
Seperti diketahui, AS alias Manto, Bodong, dan Andre Yoga, ketahuan polisi saat hendak merampok nasabah bank yang baru saja mengambil uang di sebuah bank swasta di Cibubur. Manto dan Bodong tewas ditembak mati.
ADI WARSONO
Berita Terpopuler:
Kalla Dipastikan Tak Nyalon Ketua Umum Golkar
Ahok Dapat Restu Rombak Kepala Dinas
KPK Tahan Wali Kota Palembang dan Istrinya
Harga Pemain Brasil Diprediksi Jatuh